Kasus Anak Ditinggal di SPBU Ujung Menteng Ternyata Gara-gara Poligami
Petugas Satuan Pelaksana Sosial Kecamatan Cakung, Jubaedah, mengatakan, mereka berdua diantar ke rumah ayah kandungnya.
WARTA KOTA, CAKUNG -- Kakak-beradik bernama Tegar (7) dan Nana (5) yang ditelantarkan ibu kandungnya di SPBU Ujung Menteng, Cakung, akhirnya bertemu kembali dengan keluarganya.
Seperti dilansir Kompas.com, Kepala Seksi Promosi dan Informasi Dinas Sosial DKI Jakarta, Miftahul Huda, mengatakan, petugas sudah membantu kedua anak tersebut pulang ke rumah.
Menurut Miftahul kedua bocah itu ditinggal oleh orangtuanya.
"Kita tanya, kamu rumahnya di mana? Enggak bisa jawab, tetapi sama petugas kita, diputerin saja keliling, akhirnya tahu kampungnya di mana," ujar Miftah kepada Kompas.com, Minggu (15/1/2017).
Petugas Satuan Pelaksana Sosial Kecamatan Cakung, Jubaedah, mengatakan, mereka berdua diantar ke rumah ayah kandungnya di Bekasi, tadi malam.
Kedua bocah ini awalnya ditemukan oleh polisi di SPBU Ujung Menteng.
Keduanya berada di SPBU tersebut tanpa didampingi oleh orang yang lebih tua.
Jubaedah mengatakan, petugas mengorek keterangan dari dua bocah tersebut.
Akhirnya, diketahui bahwa mereka memiliki ayah yang tinggal di Bekasi.
Dua anak tersebut tidak mengetahui alamat rumah ayahnya secara lengkap. Karena itu, petugas sempat berkeliling terlebih dahulu sampai akhirnya menemukan rumah ayah mereka berdua di Margahayu.
"Jadi, sekarang sudah di rumah bapaknya," ujar Jubaedah.
Konflik Lantaran Poligami
Lebih lanjut Jubaedah, mengatakan kedua anak itu ditinggalkan di SPBU karena masalah poligami orangtuanya.
"Jadi ceritanya ibunya itu dimadu, anak-anak itu kan sama istri kedua. Terus istrinya itu mau pisah akhirnya anak itu ditinggal di SPBU Ujung Menteng," ujar Jubaedah.
Namun, Jubaedah mengaku tidak tahu lebih banyak alasan anak tersebut ditelantarkan.
Jubaedah mengatakan ayah anak-anak itu tinggal bersama istri pertama di Bekasi.
Jubaedah mengatakan kedua anak itu sengaja tidak diantar ke rumah ibu kandungnya.
"Kalau kita kasih ke dia, percuma nanti dibuang lagi anaknya," ujar Jubaedah.(*)