Warga Kolong Tol Lodan Minta Pemerintah Tak Mengusik

PKL, pengusaha material bangunan, tumpukan material bangunan, sampah dan bangunan liar masih terlihat bebas memperkumuh Kolong Tol Lodan, Pademangan.

Penulis: | Editor: Hertanto Soebijoto
Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan
Ilustrasi : Petugas mengendarai alat berat untuk merobohkan bangunan liar di kolong tol Warakas, Kamis (11/8/2016). 

WARTA KOTA, PADEMANGAN - Pedagang Kaki Lima (PKL), pengusaha material bangunan, tumpukan material bangunan dan sampah hingga berderet bangunan liar (bangli), hingga kini masih terlihat bebas memperkumuh di area Kolong Tol Wiyoto Wiyono atau Kolong Tol Lodan, di Jalan Lodan Raya, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (18/12/2016).

Walaupun terpajang satu hingga belasan plang larangan untuk menempati Kolong Tol Lodan, sejumlah warga yang tinggal menetap di lokasi tersebut mengaku enggan jika ditertibkan.

"Sering ditertibkan, tapi oleh pihak Kelurahan dan Kecamatan hanya meminta kami agar tidak lagi membangun atau menumpukkan barang-barang tepat di bawah Kolong Tol. Warga di sini tuh tahu kok kalau di larang. Ya sama Pemerintah Kotanya saja boleh. Ya mumpung ada lahan kosong, dan enggak diusik-usik saja kaminya ini. Kami juga ya enggak aneh-aneh. Toh cuma buka usaha kayak kopi panas dan material bangunan. Apa salahnya kan? Enggak merusak infrastruktur di sini," papar Karyo (45) warga di Kolong Tol Lodan.

Tidak hanya itu saja, Karyo yang tak mempunyai pekerjaan tetap dan hanya berjualan kopi seduh, mengaku sudah tinggal selama 15 tahun.

Ia pun juga mengatakan, tidak ada larangan terkait hal menempati Kolong Tol Lodan.

"Maksud saya, ya memang dilarang Pemerintah sini jika menempati Kolong Tol. Tapi kan rumah saya bukan di bawahnya persis. Hanya saja, saya jualannya tepat di Kolong Tol Lodan. Toh jikalau dagang di sini saya laku keras. Banyak tukang ojek sampai kuli bangunan jajannya ke saya mas. Enggak masalah sampai sekarang. Jikalau nanti ada penertiban, ya tinggal geserin saja dagangan saya ke dalam rumah. Selesai," ucapnya.

Sementara itu salah seorang pengusaha material bangunan di Kolong Tol Lodan, Guntur (33) hanya menanggapi singkat.

Ia hanya mengatakan agar Pemerintah setempat untuk tidak lagi mengusik Kawasan Kolong Tol Lodan.

"Enggak usah mengusik lah. Kita cuma usaha di sini. Jangan buat marah warga di sini. Kami juga enggak merusak area Kolong Tol," katanya cuek lalu pergi ke dalam rumahnya di Kolong Tol itu.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan dari Camat Pademangan, Musa Syafruddin hingga Wali Kota Jakarta Utara, Wahyu Hariadi. Baik sambungan telepon maupun pesan singkat. 

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved