Gempa Aceh
Tim Tanggap Darurat Gempa Aceh Kekurangan Relawan Berkeahlian Khusus
Tim tanggap darurat gempa Aceh yang terdiri dari kementerian dan lembaga, masih kekurangan relawan berkeahlian khusus.
WARTA KOTA, MATRAMAN - Tim tanggap darurat gempa Aceh yang terdiri dari kementerian dan lembaga, masih kekurangan relawan berkeahlian khusus, untuk menangani korban dan pengungsi.
"Terutama relawan untuk trauma healing, dan penanganan kelompok rentan sepert ibu hamil, lansia, serta untuk dapur umum masih kurang," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, di Kantornya, Jalan Pramuka 38, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (10/12/2016).
Untuk penanganan korban gempa, lanjut Sutopo, tim juga kekurangan dokter Orthopedi. Banyak korban gempa yang mengalami masalah tulang.
"Dokter Orthopedi kurang, sementara untuk relawan SAR (pencarian, penyelamatan, dan evakuasi) kita sudah cukup," ujarnya.
Menurut Sutopo, hingga saat ini dokter Orthopedi yang sudah berdatangan dan menangani para korban di antaranya dari Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PPKK) sebanyak dua orang, RSUD Bireun satu orang, dan RS Meuraxa satu orang.
Sementara, jumlah personel yang dturunkan dalam penanggulangan gempa Aceh saat ini berjumlah 3.962 orang. yang terdiri dari Basarnas 113 orang, Kemenkes enam orang, kemensos dua orang, Polri 1.500 orang, PMI 118 orang, Tagana 46 orang, TNI 1.935 orang, BNPB dan BPBD 152 orang, serta Tim Pusat Krisis Kesehatan Aceh enam orang. (Taufik Ismail)
Pengungsi Gempa Aceh Bertambah, Pendataan Dipercepat |
![]() |
---|
Mahasiswa Aceh Jakarta Salurkan Bantuan ke Kampung |
![]() |
---|
Mahasiswa Aceh di Jakarta Sukses Galang Dana Hingga Rp 43 Juta untuk Korban Gempa |
![]() |
---|
Jumlah Pengungsi Korban Gempa Aceh Bertambah Saat Malam, Berkurang Pada Siang dan Sore Hari |
![]() |
---|
Kelangkaan Air Bersih Bikin Bayi Korban Gempa Aceh Banyak Terkena Diare |
![]() |
---|