Tanggul Citarum Jebol, Ratusan KK Muaragembong Mengungsi
Tanggul Sungai Citarum di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi jebol pada Senin (14/11) pagi karena tak mampu menahan debit air.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Max Agung Pribadi
WARTA KOTA, BEKASI-Tanggul sungai Citarum di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi jebol pada Senin (14/11) pagi. Jebolnya tanggul tersebut karena tak mampu menahan tingginya debit air setelah hujan deras mengguyur selama beberapa jam.
Akibat insiden ini, sebanyak 17 RT di Kampung Kedung Bokor, Desa Pantai Bakti terendam banjir setinggi 50 centimeter hingga 100 centimeter.
"Tanggul jebolnya setelah salat subuh pada pukul 05.00, karena tingginya debit air dari arah timur," kata Kepala Desa Pantai Bakti, Suwinta pada Senin (14/11/2016) siang.
Suwinta mengatakan, posisi tanggul yang jebol tepatnya berada di RT 02, 03, dan 04. Akibat kejadian ini, 400 kepala keluarga di wilayah setempat terendam banjir.
Bahkan puluhan hektar sawah dan tambak warga setempat rusak akibat hantaman banjir tersebut.
"Saat ini warga sudah diungsikan ke kantor desa, masjid dan bangunan warga yang lebih tinggi dari banjir tersebut. Aktivitas sekolah juga dihentikan dulu," jelas Suwinta.
Berdasarkan catatan yang dia punya, setidaknya ada empat musolah, satu bangunan SMP Terbuka dan satu SD di wilayah setempat yang terendam banjir.
Hingga saat ini, warga masih menunggu bantuan dari pemerintah daerah dan pihak swasta. Warga, kata dia, sangat membutuhkan air mineral, sembako, selimut, pembalut dan pampers.
"Kita sudah berkoordinsi dengan BPBD Kabupaten Bekasi terkait insiden ini," ucapnya.
Camat Muaragembong Fahrurrozi menambahkan, sebetulnya tanggul tersebut sedang dibangun oleh pekerja dari Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Baru 500 meter tanggul itu dibangun, debit air di Sungai Citarum bertambah sehingga meluap ke permukiman warga," kata Fahrurrozi.
Guna meminimalisir terjangan banjir, kata dia, petugas memasang karung pasir di bagian tanggul tersebut. Hingga Senin (14/11) pukul 13.00, air sudah tidak meluap dari tanggul dan ketinggian di permukiman warga berkisar 50 centimeter.
Sementara itu, salah seorang warga Muaragembong bernama Yusuf Maulana (30) menambahkan, banjir juga menerjang dua desa lainnya di daerah setempat. Dua desa itu adalah Desa Pantai Mekar dan Pantai Bahagia.
"Kedua desa itu juga terkena genangan, tapi yang paling parah di Desa Pantai Bakti karena lokasi jebolnya ada di sana," kata Yusuf.