Ditangkap Petugas Dinas Sosial, Pengamen Ini Curhat Lalu Menangis Tersedu

Remaja asal Solo, Jawa Tengah itu bercerita, dirinya ingin seperti para siswa lain dan bekerja layak tanpa harus mengamen di jalan.

WARTA KOTA/DWI RIZKI
Ricky (15), pengamen yang diamankan di kolong flyover Pasar Rebo, Senin (7/11) sore. 

WARTA KOTA, GAMBIR - Panik bercampur takut dirasakan Ricky (15), ketika sejumlah petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Dinas Sosial menangkapnya saat sedang mengamen di kolong flyover Pasar Rebo, Senin (7/11/2016) sore.

Remaja asal Solo, Jawa Tengah itu bercerita, dirinya ingin seperti para siswa lain dan bekerja layak tanpa harus mengamen di jalan.

Curahan hati (curhat) Ricky diungkapkan Ayub, Petugas P3S Jakarta Timur yang ikut mengamankan Ricky saat diantarkan ke Kantor Dinas Sosial DKI Jakarta, Jalan Gunung Sahari Raya, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016).

Katanya, Ricky pasrah dan mengaku tidak memiliki alasan untuk lari. Mendengar jawaban Ricky, Ayub pun penasaran. Sebab, Ricky berbeda dengan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang biasanya melawan dan melarikan diri.

Ayub kemudian bertanya alasan remaja asal Kampung Tengah, Condet, Jakarta Timur itu mengamen. Sambil menangis, Ricky katanya hanya menjawab pertanyaan dengan satu kata, makan. Mendengar keterangan Ricky, Ayub dan rekannya pun luluh, terlebih ketika Ricky mengaku ingin sekolah seperti sejumlah pelajar yang melintas di depan mereka.

"Setelah kami amankan dan kami tanya sebab dan alasan dia turun ke jalan, ternyata lagi-lagi faktor ekonomi yang tidak mencukupi. Dia bilang gini, 'sebenarnya saya ingin seperti mereka, bisa sekolah, bekerja dan membantu keluarga tanpa harus turun ke jalan. Tapi bagaimana dan pada siapa saya harus bertanya'," ungkap Ayub menirukan keterangan Ricky.

Petugas kemudian menanyakan identitas Ricky secara lengkap, mulai dari usia, tempat tinggal hingga keluarga dekat. Ricky yang baru pertama kali diselamatkan petugas itu, menjawab pertanyaan petugas apa adanya.

Ricky menjelaskan bahwa dia tinggal di Jakarta hidup sebatang kara dan tidak punya kerabat dekat. Dia tinggal dengan teman-temannya di daerah Condet sesama pengamen, usai merantau dari kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah, tiga bulan belakangan

Kepada petugas, Ricky mengaku ingin sekolah lagi layaknya anak-anak pada umumnya. Namun, karena tidak ada biaya, terpaksa dirinya merantau dan mengamen bersama beberapa anak lainnya.

"Kami menanyakan lebih lanjut kepada Ricky, apakah keinginannya itu benar atau hanya pura-pura, karena kalau memang mau sekolah dan bersedia hidup di panti, maka kami akan rujuk dia ke panti anak supaya bisa sekolah lagi," tutur Ayub.

Tawaran Ayub rupanya membuat haru Ricky, remaja itu kemudian menangis tersedu sembari terbata-bata menyampaikan rasa terima kasih. Ricky pun bersumpah akan sungguh-sungguh belajar di panti. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved