Tips Kesehatan
Anak Sehat Diawali dengan Kehamilan yang Sehat
Merencanakan, menyiapkan, dan menjaga kehamilan menjadi faktor penting agar apa yang dikhawatirkan tidak jadi kenyataan.
Penulis: | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTA KOTA - Kehamilan seringkali menjadi puncak kebahagiaan bagi seorang wanita. Terlebih yang menunggu sang buah hati bertahun-tahun.
Merencanakan, menyiapkan, dan menjaga kehamilan menjadi faktor penting agar apa yang dikhawatirkan tidak menjadi kenyataan.
“Kalau perempuan sehat, anak yang dilahirkan juga akan sehat. Kesehatan wanita harus diperhatikan ketika merencanakan kehamilan. Harus dimulai sebelum nikah, bahkan saat remaja walaupun belum tahu kapan akan hamil,” kata Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Budi Wiweko saat menjadi pembicara di Prenagen Pregnancy Educational Journey dengan tema Siapkan Awal Kandungan Terbaik si Kecil di The Hall Senayan City, belum lama ini
Sayangnya, tidak sedikit wanita yang tidak merencanakan kehamilannya. Padahal, begitu menikah, setiap wanita harus sudah siap untuk hamil.
Sekalipun ada pasangan yang memilih menunda memiliki momongan. Namun kesiapan kehamilan harus sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Terlebih awal-awal kehamilan merupakan awal terbentuknya organ penting janin.
Sementara wanita mengetahui dirinya hamil ketika telat haid, usia janin pada saat itu sudah lebih dari empat minggu, yang artinya pembentukan organ penting seperti otak sudah terbentuk.
Dokter yang biasa disapa dokter Iko mengatakan, sebaiknya setiap wanita punya rencana dalam hal reproduksi. Ingin menikah diusia berapa, punya anak pertama misalnya diusia 28 tahun, anak kedua 31 tahun lalu berKB (Keluarga Berencana).
Usia wanita sangat berkaitan dengan kualitas kehamilan itu sendiri. Pasalnya waktu terbaik sel telur dibawah usia 35 tahun, kualitas sel telur setelah usia 35 tahun semakin menurun sampai menopause.
Selain merencanakan, terpenting juga menyiapkan kehamilan. Terutama soal asupan nutrisi yang bervariasi dan bergizi.
Makanan yang mengandung zat gizi penting seperti mengandung zat besi, asam folat, calcium sangat penting.
“Mau hamil tapi pengennya makan mie instan atau kerupuk dan nasi. Sebaiknya mengonsumsi sayur dan buah yang banyak mengandung vitamin dan mineral serta protein. Susu juga penting sebagai pelengkap,” kata dokter yang biasa disapa Iko ini.
Faktor lain yang tak kalah penting soal kesiapan mental. Baik calon ibu, dan tapi juga dari suami. Tidak hanya dari ekonomi, tapi terpenting dari mental.
Agar selama kehamilan dan sesudah melahirkan ibu selalu bahagia.
Keterlibatan suami selama proses kehamilan, melahirkan dan merawat sang buah hati akan membuat ibu bahagia dan mengurangi potensi depresi pasca melahirkan.
Psikolog Roslina Verauli mengatakan, keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak sangat penting. Baik bagi ibu dan anaknya.
Setelah melewati proses persalinan baik normal maupun operasi, biarkan ibu istirahat dulu. Tugas mengurus rumah tangga atau bayi bisa dialihtugaskan, kecuali menyusui.
“Biarkan ibunya istirahat cukup pasca melahirkan. Hampir 70 persen ibu melahirkan mengalami baby blues di dua minggu pertama. Bila berlanjut sampai dua bulan bisa berkepanjangan hingga menjadi depresi,” kata psikolog yang biasa disapa Vera ini dikesempatan yang sama.
Kualitas Sperma
Tidak hanya kesehatan wanita, kesehatan calon ayah juga harus diperhatikan. Hal ini juga berkaitan dengan kualitas sel sperma.
Sayangnya, saat ini terutama di kota besar terjadi kecenderungan terjadi gangguan pada kualitas sperma.
Menurunnya kualitas sel sperma akan membuat wanita sulit hamil. Hal ini ditenggarai karena gaya hidup pria yang suka mengonsumsi kopi, alkohol, serta rokok,kurang beraktivitas fisik serta begadang.
“Kalau ada infertilitas, biasanya yang disalahkan wanita padahal kualitas sperma juga sangat mempengaruhi terjadinya kehamilan,” kata dr Boy Abidini SpOG di kesempatan yang sama.
Agar kualitas sperma yang dihasilkan juga bagus, selain menghindari kopi, alkohol, rokok, juga harus rutin olahraga minimal 2-3 kali seminggu, dan tidak begadang (tidur paling malam pukul 22.00).
Menjaga Kehamilan
Selain persiapan, tak kalah penting adalah menjaga kehamilan. Dalam 1000 hari kehidupan, 270 hari, anak berada di dalam kandungan.
Sebanyak 270 hari di dalam kandungan, memegang peranan penting untuk kesehatan anak ke depannya.
“Dulu periksa hamil cukup tiga bulan sekali, itu konsep yang salah. Sekarang ini sesering mungkin periksa semakin baik. Ibu hamil yang sehat, persalinanya yang sehat akan menghasilkan anak-anak yang sehat pula,” tegas dokter Iko.
Kehamilan ditrimester pertama momen penting karena pada fase itulah terjadi pertumbuhan yang cepat dan menentukan apakah ada gangguan kecacatan atau tidak.
“Setiap kehamilan selalu ada risiko kecacatan dan kelainan kromosom yang mungkin terjadi. Tapi faktor risiko itu akan semakin terhindarkan bila ibu dalam keadaan sehat,” jelas dokter Boy.
Selain makanan, minuman juga harus diperhatikan. Minum air putih 2-3 liter per hari. Ibu hamil tidak perlu takut minum karena jadi sering Buang Air Kecil, dan jangan ditahan-tahan juga.
Lakukan aktivitas secukupnya, dan istirahat setelah 1-2 jam. Bila merencanakan, menyiapkan, dan menjaga kehamilan sudah dilaksanakan, ditambah bahagia dan sehat selama kehamilan, anak yang diharapkan bisa terwujud.
“Kehamilan itu memang rezeki dari Allah dan harus dipersiapkan. Siapa yang tidak ingin punya anak unggul seperti Leonel Messi atau menjadi Presiden,” kata dokter Budi Wiweko yang juga menjadi ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Jaya.
Senior Product Manager Prenagen Sianne Permadi mengatakan pemberian nutrisi dan stimulasi di 1000 hari kehidupan anak merupakan investasi yang tidak bisa diulang.
Sehingga diperlukan edukasi kepada calon orangtua untuk memperhatikan dan peduli.
Selain itu juga angka kematian ibu melahirkan juga masih tinggi. Nutrisi yang tercukupi tidak hanya membuat tumbuh kembang anak menjadi optimal tapi juga melindungi ibu saat hamil dan menyusui agar tidak kekurangan gizi.
“Seribu hari pertama kehidupan anak merupakan periode emas. Pada masa itu pembentukan otak dan fisik yang sangat cepat. Kecukupan nutrisi serta stimulasi yang tepat akan berdampak masa depan anak yang optimal. Karena waktunya yang sangat terbatas, para calon orangtua harus memperhatikan periode tersebut,” kata Sianne kepada Warta Kota.