Koran Warta Kota

Surutnya Masa Emas Driver Ojek Online

Karena jumlahnya makin banyak, persaingan antarpengojek pun kian ketat. Akibatnya, penghasilan besar pun sulit didapat.

Editor: Andy Pribadi
Warta Kota
Cover berita utama Harian Warta Kota Edisi Minggu 16 Oktober 2016 berjudul Surutnya Masa Emas Driver Ojek Online. 

Sistem baru

Tak cuma persaingan ketat membuatnya kini harus bersusah payah mengejar order penumpang.

Sistem kinerja di perusahaannya pun diubah sehingga ikut mengubah pendapatannya setiap hari.

Salah satunya adalah ketentuan tarif per kilometer.

"Dulu saya pernah ngerasain Rp 5.000 per kilometer, tapi sekarang cuma Rp 2.000 saja," ungkap Zen.

Dengan penetapan tarif saat ini, lanjutnya, rata-rata dia mengantongi Rp 200.000 per hari.

Namun uang itu baru bisa diperolehnya jika dia sudah menerima 15 order penumpang dan bekerja sejak pagi sampai sore hari.

Ia mengejar banyak order agar bisa mendapat tambahan penghasilan dari sistem perolehan poin yang berimbas pada pencairan bonus.

Setiap pengojek hanya bisa mendapatkan bonus jika berhasil mengumpulkan 14 poin setiap harinya plus persentase kinerja.

Jika terkumpul 14 poin, akan mendapat bonus Rp 140.000. Pencairan dilakukan per bulan. Akan tetap jika poin terkumpul namun persentase kerja di bawah 50 persen, bonus langsung hangus.

Itu sebabnya, Zen ngotot kerja seharian penuh agar bisa tercapai perolehan poin.

"Kalau nggak gini, enggak bakal dapet bonus, lumayan bonusnya Rp 140.000 per 14 poin," katanya. (m7)

Selengkapnya, Baca di Harian Warta Kota Edisi Minggu 16 Oktober 2016

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved