Daya Minat Beli Buku di Kwitang Mulai Berkurang

Terlihat segelintiran orang yang masih mencari buku, seperti buku sekolah maupun buku lainnya.

WARTA KOTA, SENEN - Kwitang yang dahulu terkenal dengan penjualan bermacam buku murah, kini daya minat pembeli mulai berkurang. Meskipun zaman berganti, kini masih banyak orang yang mengandalkan Kwitang sebagai tempat favorit mencari buku, Jakarta Jumat (7/10/2016).

Pantauan Warta kota deretan penjual buku masih menghiasi diarea pasar raya yang terletak didekat terminal Senen Jakarta Pusat, ratusan buku terpampang jelas didalam toko maupun diluar toko, buku yang dijual pun bermacam-macam dari buku pelajaran sekolah, novel, satra, komik, maupun buku bekas lainya.

Terlihat segelintiran orang yang masih mencari buku, seperti buku sekolah maupun buku lainnya. Walaupun masih ada beberapa orang yang datang mencari buku di Kwitang, para pedagang menilai bahwa daya minat beli warga menurun.

Menurut Hasan (55) pedagang buku mengatakan ketika zaman internet semakin berkembang, pasar buku seperti kehilangan magnetnya. Sejak 2005, penurunan mulai terasa. " sekarang itu sudah zaman digital, orang mau baca dan mencari infomasi aja udah bisa liat di internet, contoh anak sekolah, dia gak tau soal yang diberikan oleh gurunya, bisa dicari di internet," ujarnya.

Hasan yang sudah puluhan tahun berkecimpung didunia buku ini mengaku pangsa pasarnya yang sudah berpindah ke era modern seperti digital. "Jika dulu jualan kartu ucapan, koran, novel banyak peminatnya, mau jualan dimana pun laku, kalo sekarang hanya mengandalkan musim anak sekolah, ya sama pelangan tentunya," jelasnya.

Berbeda dengan Mada (45) pedagang buku yang mengatakan bahwa era digital memberi dampak yang positif bagi dirinya. " era digital itu menguntungkan loh, kita bisa tau buku-buku apa yang terbaru, buku-buku yang lg diminati warga seperti apa," katanya

Menanggapi daya beli warga terhadap penjualan buku di Kwitang Mada mengatakan bahwa daya beli buku memang berkurang. "Daya beli memang berkurang, tapi bukan karena era digital, tapi karena perekonomian masyarakat yang berkurang, buku yang dijual diluar sana itu mahal-mahal, maka dari itu daya beli berkurang," ujarnya.

Mada melanjutkan "buku itu tidak akan bisa lepas dari dunia pendidikan, semua orang pasti butuh buku, orang sekolah aja pasti disuruh beli buku," tandasnya.

Walaupun daya beli buku di Kwitang berkurang, Kwitang masih menjadi alternatif untuk para pencari buku-buku murah. (Joko Supriyanto)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved