Semrawutnya Utilitas Sumbang Genangan di Jalan Gajahmada

Bukan karena tidak mampu, mereka mengaku takut tersengat listrik apabila melakukan pemutusan.

Penulis: | Editor:
Warta Kota/Dwi Rizki
Endapan lumpur serta sampah yang memenuhi saluran air di Jalan Gajahmada rupanya bukan menjadi satu-satunya penyebab genangan di Jalan Gajahmada, tepatnya mulai dari depan Gedung Lion Air hingga depan Gedung Pelni. Sejumlah utilitas semrawut yang berada di dalam saluran air pun menyebabkan gagalnya genangan mengalir masuk ke dalam saluran. 

WARTA KOTA, GAMBIR - Endapan lumpur serta sampah yang memenuhi saluran air di Jalan Gajahmada rupanya bukan menjadi satu-satunya penyebab genangan di Jalan Gajahmada, tepatnya mulai dari depan Gedung Lion Air hingga depan Gedung Pelni. Sejumlah utilitas semrawut yang berada di dalam saluran air pun menyebabkan gagalnya genangan mengalir masuk ke dalam saluran.

Semrawutnya utilitas berupa beragam ukuran kabel listrik dan fiber optik yang terpintal di dalam saluran air itu diketahui saat petugas Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat melakukan pembongkaran penutup saluran. Belasan jenis dan ragam warna kabel itu terlihat semrawut mengisi sebagian ruang kosong saluran air.

Walau diketahui melanggar ketentuan sekaligus mengganggu proses pengurasan saluran air, sejumlah petugas mengaku enggan untuk melakukan pembongkaran. Bukan karena tidak mampu, mereka mengaku takut tersengat listrik apabila melakukan pemutusan.

"Takut kesetrum bang, makanya dipinggirin (disisihkan-red) waktu kita nguras (saluran-red). Emang begini nih kerjaan kontraktor, suka sembarangan, maunya cepet doang, semua kabel bukannya digali (dalam tanah-red) malah dimasukin ke saluran," ungkap seorang petugas Sudin Tata Air Jakarta Pusat.

Alasan tersebut rupanya juga disampaikan oleh Kasi Pemeliharaan Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat, Boris. Walau diakuinya, pihaknya berhak melakukan pemutusan, pembongkaran justru dikhawatirkan dapat memicu kecelakaan lantaran tidak dilengkapi dengan peralatan khusus.

"Penyebab air antri (genangan-red) juga karena utilitas ini, sampah jadi tersangkut, lumpur juga semakin tebal. Tapi kita belum bisa bongkar karena takut ada listriknya, walaupun kita punya hak untuk bongkar semua utilitas yang ada di dalam saluran," jelasnya.

Walau begitu, lanjutnya, temuan tersebut tetap dicatat dan dilaporkan kepada atasan, Dicky Suherlan selaku Kasudin Tata Air Jakarta Pusat. Selanjutnya, laporan tersebut akan diteruskan kepada Sudin Binamarga Jakarta Pusat selaku pengawas pemasangan utilitas.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved