Ramadan 2016
Waspadai 11 Titik Rawan Kemacetan di Jalur Tangerang - Merak
Penyebab kemacetan itu antara lain angkutan umum yang tidak tertib atau 'ngetem' sembarangan.
WARTA KOTA, JAKARTA - Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Provinsi Banten mengingatkan para pemudik untuk mewaspadai 11 titik rawan kemacetan di sepanjang jalur utama mudik dari Tangerang sampai Merak sepanjang 103 kilometer.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Banten Revri Aroes di Serang, Jumat mengatakan ada sekitar 11 titik yang diprediksi rawan terjadinya kemacetan.
Titik rawan kemacetan tersebut pada umumnya terdapat di persimpangan jalan dan pasar tumpah yang berada di pinggir jalan.
"Penyebab kemacetan itu antara lain angkutan umum yang tidak tertib atau 'ngetem' sembarangan. Kemudian adanya aktifitas pasar yang mengganggu arus lalu lintas," kata Revri Aroes.
Selain itu, kata dia, penyebab kemacetan juga karena pejalan kaki atau penyeberang jalan yang kurang tertib dan adanya parkir di badan jalan atau ''on-street parking''.
Lokasi yang diprediksi rawan kemacetan pada saat arus mudik sepanjang jalur utama mudik jalan arteri Tangerang-Merak antara lain, di Cikupa Tangerang, Simpang Asem, Simpang Ambon Serang, Jembatan Tol Cikande Serang.
Kemudian di pasar Tambak Kabupaten Serang, Pasar Kragilan Kabupaten Serang, Pasar Ciruas dan Pasar Kalodran di Kabupaten Serang.
Selanjutnya di wilayah Kota Serang di Kawasan Terminal Pakupatan, jalan depan pusat perbelanjaan Super Mall Cilegon, Jalan Jenderal Ahmad Yani Jombang Kali Kota Cilegon.
Pada arus mudik lebaran 2016, Dishubkominfo Banten memprediksi terjadi pertumbuhan kendaraan yang mudik melewati wilayah Banten sekitar 3,64 persen dari tahun sebelumnya untuk kendaraan atau mobil pribadi yakni sebanyak 123,369 kendaaraan.
Sedangkan untuk sepeda motor diperkirakan tumbuh sekitar 2,04 pada 2016 yakni sebanyak 82,260 unit, meningkat dari 2015 lalu yang hanya 80.615 unit sepeda motor.
"Data ini berdasarkan pantauan Tim Posko Angkutan Lebaran Terpadu Merak, didapat jumlah kendaraan pribadi dan sepeda motor yang melakukan perjalanan,"kata Revri Aroes. (Antara)