Bocah Hilang

Setelah Ditemukan, Santri Hilang di Depok Akan Dimasukkan Sekolah Umum

Faktanya dia kabur dan bukan diculik

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Warta Kota/Budi Sam Law Malau
Kholid Muhammad Zaki (12) santri di pondok pesantren Nuruz-Zahro di Jalan Juanda, Depok, yang dikabarkan hilang usai dijemput dua orang misterius Senin (28/3/2016) lalu, akhirnya berhasil ditemukan oleh pihak ponpes dan Polresta Depok, Kamis (7/4/2016) dinihari di salah satu rental play station di Kelapa Dua, Cimanggis, Depok. 

WARTA KOTA, DEPOK - Setelah berhasil ditemukan, Kholid Muhammad Zaki (12) santri di pondok pesantren Nuruz-Zahro di Jalan Juanda, Depok, yang dikabarkan hilang sejak Senin (28/3/2016) lalu, nantinya akan disekolahkan di sekolah umum dan tidak akan dimasukkan ke dalam pesantren lagi.

Hal itu dikatakan Oki Muryono (40) ayah Kholid, kepada Warta Kota, Kamis (7/4/2016).

"Setelah ini, Kholid akan saya masukkan ke sekolah umum saja di dekat rumah," kata Oki, yang tinggal di Perumahan Bungur Asri, RT 4 RW 9, Kelurahan Nanggerang, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Menurut Oki, Kholid nantinya akan dimasukkan ke salah satu SMP di dekat rumahnya di Cibinong, Bogor.

Ia tidak akan dimasukkan lagi ke pesantren, karena diketahui tidak betah menjalani pendidikan di sana dan dikhawatirkan kabur kembali.

Seperti diketahui, Kholid yang kabur sejak 10 hari lalu, akhirnya berhasil ditemukan oleh pihak ponpes dan Polresta Depok, Kamis (7/4/2016) dinihari.

Kholid ditemukan dalam kondisi sehat di salah satu rental Play Station (PS) di kawasan Kelapa Dua, Cimanggis, Depok.

Oki mengatakan setelah diberitahu pihak ponpes Nuruz-Zahro bahwa anak keduanya itu sudah ditemukan, ia langsung menjemput Kholid di Mapolresta Depok, Kamis (7/4/2016) dinihari.

Menurut Oki, dari pengakuan Kholid, kepada dirinya, bahwa yang terjadi Kholid bukanlah diculik dua orang seperti informasi yang berkembang selama ini, berdasar keterangan rekan Kholid sesama santri.

Melainkan Kholid mengaku kabur dari ponpes Nuruz-Zahro di Jalan Juanda, Depok.

"Kepada saya, Kholid mengaku kabur dari pondok pesantren. Faktanya dia kabur dan bukan diculik," kata Oki yang bekerja di perusahaan IT di Jakarta.

Oki mengatakan, Kholid juga mengaku selama kabur dia tidur berpindah tempat namun lebih sering di masjid di dekat Stasiun Depok Baru atau di belakang Terminal Depok.

Sebab di sana, Kholid memiliki banyak teman, anak jalanan lainnya yang sering mengamen.

"Kholid juga mengaku selama ini selalu main di mal sepanjang Jalan Margonda," kata Oki.

Selain itu, Kholid bertemu teman sebayanya yang sudah pengalaman mengamen sehingga ia ikut mengamen.

"Dia mengamen bersama temannya, juga jualan tisu. Tidak ada yanga menyuruhnya, tapi itu kemauan Kholid sendiri. Begitu pengakuannya pada saya dan saya percaya anak saya," kata Oki.

Diluar semua peristiwa ini, Oki mengaku bersyukur anaknya bisa ditemukan dalam kondisi sehat.

Kholid merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ibunya sudah almarhum atau meninggal dunia beberapa tahun lalu. Ia masuk di ponpes Nuruz-Zahro sejak Juli 2015.

"Saya ucapkan terimakasih yang mendalam atas semua pihak. Baik polisi, pihak pondok pesantren, serta para wartawan," kata Oki.

Menurut Oki, keberadaan Kholid diketahui setelah pihak pondok pesantren bekerjasama dengan Polresta Depok mencari Kholid.

Dari sanalah keberadaan Kholid diketahui berada di Kelapa Dua Cimanggis, dan langsung dijemput lalu dibawa ke Mapolresta Depok. "Dan langsung saya jemput, begitu dikabari Kholid ditemukan," kata Oki.

Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Teguh Nugroho membenarkan bahwa Kholid sudah ditemukan. Menurutnya dari pemeriksaan awal, diketahui selama kabur, Kholid tidur di masjid terminal Depok atau berpindah tempat lainnya.

Selain itu juga Kholid diketahui kerap mengamen bersama teman-temannya di Jalan Arif Rahman Hakim, Depok atau di perempatan Ramanda di Jalan Margonda, Depok.

"Kami masih dalami lebih jauh motif hilangnya korban. Yang pasti untuk sementara, dia kabur dari ponpes dan bukan diculik," katanya.

Sementara itu, Fachrudin Soleh, perwakilan pondok pesantren Nuruz-Zahro menuturkan sejak awal pihaknya sudah memastiakan bahwa Kholid bukan diculik tetapi kabur sendiri dari asrama pondok pesantren di Jalan Juanda, Depok.

"Jadi Kholid tidak diculik tapi dia keluar pesantren tanpa izin. Ini dikuatkan dengan pengakuan santri kami lainnya," kata Fachrudin.

Menurut Fachrudin informasi dan pemberitaan yang berkembang yang menyebutkan Kholid dijemput dua orang tak dikenal, adalah tidak benar.

"Tidak ada yang jemput, tetapi Kholid keluar ponpes sendiri. Dia kabur dari ponpes dan cari celah yang tepat untuk kabur," kata Fachrudin.

Dari keterangan santri lainnya, kata Fachrudin diketahui bahwa saat hilang dan kabur dari ponpes, Kholid berjalan kaki dari ponpes Nuruz-Zahro di Jalan Juanda ke sekolah Master Depok di Terminal Depok di Jalan Margonda.

"Kholid pernah bercerita kepada rekannya bahwa dia tidak betah di pesantren dan ingin keluar. Karenanya dia kabur saat ada kesempatan," katanya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved