Utilitas Penyumbat Saluran Air Jadi Kendala

Jaringan utilitas yang menyumbat saluran air tetap jadi kendala pengendalian banjir di Jakarta.

Penulis: Mohamad Yusuf | Editor: Max Agung Pribadi
Warta Kota/Bintang Pradewo
Banjir landa Jakarta. 

WARTA KOTA, BALAI KOTA-Jakarta belum juga lepas dari masalah genangan. Khususnya ketika terjadi hujan lebat hingga berjam-jam. Genangan langsung mengepung Ibu Kota tersebut.

Namun, Dinas Tata Air menemukan, bahwa permasalahan genangan, masih dikarenakan utilitas yang menutupi saluran air.

Seperti halnya saat hujan lebat yang terjadi pada Selasa (9/2/2016) sore. Sebanyak 16 titik genangan terjadi di beberapa wilayah Jakarta.

Saat dilakukan pengecekan, ternyata masih banyak utilitas yang menyumbat saluran air tersebut.

"Saat terjadi genangan, kami langsung turunkan petugas ke 16 titik genangan tersebut. Hasilnya, ternyata ada utilitas di saluran air yang menyumbat aliran air. Hingga menyebabkan air yang melimpas ke luar saluran," kata Teguh Hendarwan, Kepala Dinas Tata Air, ketika dihubungi Warta Kota, Rabu (10/2/2016).

Menurut mantan Camat Pulogadung tersebut, dari 16 titik, yang terbanyak di wilayah Jakarta Selatan. Salah satunya di Gandaria dan ITC Fatmawati.

"Masalah utamanya utilitas, banyak coran yang nutup saluran air. Kami sudah tinjau bersama Kasudin, Camat, dan Lurah. Kami langsung bongkar utilitasnya untuk jalan air. Perintah Pak Gubernur, sekarang bongkar paksa saja utilitas yang mengganggu saluran air," kata Teguh.

Sementara, untuk genangan air lainnya, menurut Teguh, juga terjadi penyumbatan oleh tumpukan sampah.

Salah satunya yang berada di kawasan Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

"Jalan airnya tertutup sampah. Kami sudah turunkan petugas untuk langsung bersihkan. Tapi tadi terkendala karena adanya aksi demo. Akan kami lanjutkan besok," katanya.

Untuk kesiapan pompa air sendiri, saat ini kondisinya hampir 100 persen sudah siap. Namun, memang ada sekira 10 pompa yang tengah diperbaiki.

Tapi, pihaknya telah menyiapkan pompa-pompa mobile, menggantikan pompa yang sedang diperbaiki itu.

Saat ini, jumlah mesin pompa terdapat sebanyak 451 unit. Sedangkan, untuk rumah pompa ada 150 buah

"Jadi untuk pompa udah nggak ada masalah. Karena sudah kami siapkan pompa mobile. Apalagi, kami juga sudah anggarkan untuk pembelian 50 sampai 100 pompa baru untuk menggantikan yang sudah tidak layak," katanya.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved