Rumah Pemotongan Ayam Ini Bikin Anak-anak Rentan Sakit
Belum ditutupnya tempat pemotongan ayam di Gang Kramat, RT 01, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, membuat sejumlah warga kian resah.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Hertanto Soebijoto
WARTA KOTA, DEPOK - Belum ditutupnya Rumah Pemotongan Unggas (RPU) berupa tempat pemotongan ayam di Gang Kramat, RT 01, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, Depok, sampai Senin (1/2/2016) ini, membuat sejumlah warga kian resah.
Sebab, keberadaan RPU yang sudah dipastikan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan (Distankan) Depok tak berizin itu, dianggap warga sebagai sumber utama penyebaran penyakit di wilayah mereka, terutama terhadap anak-anak.
"Anak-anak jadi rawan sakit karena RPU itu. Sebab bau busuk menyengat dan tebaran bulu ayam, selalu dirasakan warga setiap hari," kata Tia (40) warga di sekitar RPU itu kepada Warta Kota, Senin (1/2/2016).
Menurutnya keponakannya yang berusia sekitar 9 tahun selalu menjadi langganan rumah sakit. Minimal, kata dia, sekitar 3 bulan sekali keponakannya itu selalu sakit, mulai dari panas, demam hingga pusing-pusing.
Hal ini katanya juga dirasakan oleh sejumlah anak lainnya di wilayah mereka.
"Kami menduga penyebabnya karena polusi udara berupa bau busuk dari tempat pemotongan ayam itu. Setiap pagi kami tidak bisa merasakan udara segar di sini," kata Tia.
Selain anak-anak, kata Tia, kesehatan sejumlah lansia yang tinggal di sana juga terganggu.
Menurutnya, RPU yang setiap harinya memotong hingga 1000 ekor ayam itu, berada di tengah pemukiman padat penduduk, sehingga sangat menganggu warga sekitar.
Gangguan yang dirasakan warga mulai dari polusi udara yakni bau busuk menyengat, sampai truk yang keluar masuk membawa ayam setiap hari dan menebar limbah berupa bulu ayam di jalanan warga.
Selain itu, suara bising saat pemotongan ayam dilakukan, sejak dinihari hingga pagi hari juga dikeluhkan warga.
"Karenanya kami berharap Distankan Depok segera menutup RPU itu, supaya warga di sini tenang," kata Tia.
Ia mengatakan sejak malam hari, sekitar pukul 20.00, truk besar yang membawa ratusan ekor ayam datang ke RPU itu untuk dipotong.
"Saat datang, baunya sudah terasa sekali, mulai dari depan. Sebab di sini kan pemukiman padat. Gang masuk ke dalam cuma muat satu mobil," kata Tia.
Setelah itu kata dia sekira pukul 03.00 pemotongan ayam yang sudah disortir mulai dilakukan.