Diskominfo Depok: Tower BTS di Pangkalan Jati Aman

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Depok, Fitriawan, belum dapat memastikan apakah tower BTS di Pangkalan Jati rawan ambruk.

Warta Kota/Budi Sam Law Malau
Tower BTS di depan Rumah Pemotongan Unggas ilegal di Gang Kramat, Pangkalan Jati yang diduga tak berizin. 

WARTA KOTA, DEPOK - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok, Fitriawan, mengaku belum dapat memastikan apakah tower BTS di Gang Kramat, RT 01, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati, Cinere, Depok, yang dikhawatirkan warga karena rawan ambruk, perizinannya lengkap atau bahkan tidak ada izin sama sekali.

Meskipun begitu kata Fitriawan, ia meminta warga tidak terlalu khawatir menara BTS yang ada di depan rumah pemotongan unggas (RPU) ilegal itu ambruk.

Sebab, kata dia, biasanya perusahaan yang membangun tower BTS adalah perusahaan nasional yang sebagian besar berstatus Tbk, sehingga pengerjaan mereka membangun tower BTS tidak sembarangan dan berstandar tinggi juga dari sisi keamanan.

"Jadi dari sisi keamanan Insya Allah, aman. Karena kebanyakan mereka perusahaan nasional yang bersatatus Tbk," kata Fitriawan, Jumat (29/1/2016).

Menurutnya, kalau memang setelah pengecekan, tower belum berizin, maka pihaknya akan menegur dan memprosesnya.

Namun kata Fitriawan, menara BTS sebenarnya sangat bermanfaat bagi warga sekitar. "Apalagi di era IT dan komunikasi ini, hal itu menjadi kebutuhan vital sehari-hari," katanya.

Sebab kata dia jika tidak ada tower BTS, sesungguhnya warga juga yang rugi. "Karena akan sulit menelpon dan ponsel jadi lambat untuk browsing internet," katanya.

Karenanya, menurut Fitriawan, jika memang tower BTS tidak berizin, pihaknya akan mendorong penyedia tower mengurus perizinannya termasuk mendekati dan mendapatkan persetujuan warga.

"Sebab tower BTS ini, cukup penting saat ini bagi masyarakat," kata Fitriawan.

Seperti diketahui, selain terganggu bau busuk menyengat dan kebisingan dari rumah pemotongan unggas (RPU) di tengah pemukiman, puluhan warga Gang Kramat, RT 01, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati, Cinere, Depok, kini juga was-was rumah mereka tertimpa tower BTS setinggi 25 meter yang ada di depan RPU tersebut.

Pasalnya, lahan dimana tower berdiameter hampir satu meter itu berdiri, kerap tergenang air dan membuat tanah dimana tower didirikan menjadi gembur.

"Sekarang lengkap sudah penderitaan warga di sini. Selain bau busuk setiap hari, ditambah kebisingan setiap malam akibat tempat pemotongan ayam liar itu, kami juga was-was tertimpa tower BTS yang suatu saat bisa ambruk," kata Tia (40) warga sekitar, kepada Warta Kota, Jumat (29/1/2016).

Menurut Tia, sekitar 20 rumah warga di radius 25 meter dari tower sangat khawatir tower ambruk dan menimpa rumah mereka, apalagi saat hujan turun.

Kekhawatiran warga menurut Tia sangat wajar, karena, lahan dimana tower didirikan adalah tanah gembur yang kerap tergenang air.

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved