Penembakan
Barack Obama Menangis di Gedung Putih
Presiden Amerika Serikat Barack Obama begitu emosional hingga meneteskan air mata saat mengingat anak-anak
WARTA KOTA, PALMERAH--Presiden Amerika Serikat Barack Obama begitu emosional hingga meneteskan air mata saat mengingat anak-anak yang menjadi korban penembakan massal di negara tersebut.
Hal itu terjadi ketika Obama memaparkan regulasi pengetatan kepemilikan senjata api, yang mencakup pemeriksaan menyeluruh, seperti kondisi mental dan catatan kejahatan calon pembeli senjata.
Obama tampil berpidato di Gedung Putih, Selasa (4/1/2016), setelah diperkenalkan oleh Mark Barden.
Putra Barden merupakan salah satu korban tewas dalam penembakan brutal di sekolah dasar di Newtown, Connecticut, pada Desember 2012.
Pidato Obama disampaikan dengan perasaan emosional.
Nada suaranya meninggi ketika ia mengatakan bahwa hak konstitusional warga AS untuk memegang senjata harus diseimbangkan dengan hak untuk beribadah, menikmati kedamaian, dan hidup mereka.
Obama sering mengatakan bahwa pembantaian itu merupakan waktu yang sulit.
"Setiap kali saya berpikir tentang anak-anak tersebut, itu membuat saya marah," kata Obama.
Sejenak ia menyeka air yang menetes dari kedua ujung matanya.
"Itu mengubah saya, hari itu. Harapan saya dengan sungguh-sungguh bahwa itu akan mengubah negara. Kita berada di sini ... untuk mencegah terjadinya penembakan massal," kata Obama.