Terorisme

Karyawan Tenant Mal Alam Sutera Tangerang Ketakutan

sejumlah karyawan kantin mengaku masih takut masuk kerja akibat bom meledak di Mal Alam Sutera Serpong.

Penulis: | Editor: Suprapto
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Leopard, peledak bom (bomber) di Mal Alam Sutera diidentifikasi berkat rekaman CCTV. 

WARTA KOTA, TANGERANG— Garis polisi di kantin karyawan lantai LG Mal Alam Sutera yang merupakan lokasi meledaknya bom rakitan pada Rabu (28/10) kemarin sudah dilepas. Namun, sejumlah karyawan kantin mengaku masih takut masuk kerja akibat kejadian tersebut.

Hingga Kamis (28/10) malam, hanya bagian toilet pria tempat bom meledak saja yang masih dipasangi garis polisi. Kantin-kantin yang ada di sana sudah beroperasi normal.

"Sebenernya mah masih takut ya. Tapi sama bos disuruh masuk kerja. Sekalian disuruh pastikan, kondisi udah steril apa belum. Pelakunya memang udah ketangkap ya, tapi tetap masih ngeri," ujar Surya, salah satu karyawan di lokasi.

Hal senada diungkapkan Ana, karyawan kantin lainnya. "Masih deg-degan, mas. Soalnya heboh banget sih kemarin itu. Maunya sih juga nggak masuk dulu. Tapi udah musti kerja lagi," katanya.

Karyawan kantin lain yang tidak bekerja pada shift saat bom meledak kemarin pun mengaku masih was-was. "Ya takut juga lah, mas. Namanya juga bom. Udah gitu ini udah yang kedua kali kan," kata Santi, karyawan lainnya.

Diberitakan sebelumnya oleh Warta Kota, Mal Alam Sutera kembali di bom untuk yang kedua kalinya pada Rabu (28/10) siang kemarin. Bom meledak dari dalam tempat sampah plastik di salah satu bilik toilet pria di kantin karyawan lantai LG mal sekitar pukul 12.05.

Akibat kejadian tersebut, salah satu karyawan salah satu kantin bernama Fian (24) menderita luka cukup serius di bagian kaki kiri. Fian kala itu sedang buang hajat sebelum bom meledak.

Sementara, sang bomber berinisial LO, yang belakangan diketahui bernama lengkap Leopard Wisnu Komala (27) sudah diciduk polisi pada Rabu kemarin. Leopard ditangkap di sekitar kawasan mal saat sedang mengendarai sepeda motor. Polisi juga menghadiahi kaki Leopard dengan timah panas.

Setelah menangkap Leopard, polisi lalu bergerak menuju rumah ahli teknik informasi tersebut di Perumahan Banten Indah Permai Serang, Banten. Di sana, polisi menemukan satu bom lain yang masih aktif. Bom tersebut sudah di non-aktifkan.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved