Perempuan Ini Pasti Jadi Bahan Perhatian di Commuter Line

Dalam keadaan tertidur, posisi duduknya mengangkang sehingga terlihatlah under wear alias CDnya.

Editor: Andy Pribadi
Kompasiana.com
Perempuan berpakaian tak senonoh (dok.pribadi). 

WARTA KOTA, PALMERAH - Kaum perempuan kadang tidak memerhatikan pentingnya untuk berpakaian yang baik dan sopan.

Namun ada saja perempuan yang senang mengenakan pakaian yang tidak senonoh sehingga mengundang perhatian banyak orang, terutama kaum pria.

Jangan ditanyakan efek negatifnya. Tentu saja pakaian yang seronok cenderung mengundang syahwat laki-laki, meski berada di dalam Commuter line.

Siang tadi, saya naik Commuter Line dari Stasiun Cikini, tujuan saya adalah stasiun Palmerah karena akan bertemu dengan beberapa teman Kompasiana di gedung Kompas.

Saya harus naik Commuter line jurusan Bogor atau Bekasi dahulu. Tak apa, saya memang harus transit dan berganti kereta di Manggarai. Nanti dari Manggarai. Saya menunggu Commuter Line yang menuju Tanah Abang.

Tak berapa lama ada kereta dari Jakarta Kota menuju Bekasi, saya pun naik. Suasana di dalam cukup kosong karena bukan jam padat penumpang. Saya bebas memilih tempat duduk, banyak yang kosong.

Setelah duduk saya melihat sekeliling. Saya agak kaget melihat seorang perempuan yang sudah tidak muda lagi sedang tertidur. Yang membuat saya kaget adalah pakaian yang dikenakannya.

Perempuan itu mengenakan rok bawahan panjang yang terbelah sampai ke pangkal paha.

Dalam keadaan tertidur, posisi duduknya mengangkang sehingga terlihatlah under wear alias CDnya.

Padahal tepat di hadapannya duduk beberapa laki-laki. Saya tidak tahu, apa yang jadi pemikiran para lelaki tersebut melihat ada 'sesuatu' yang menganga di hadapan mereka. Tapi saya yakin sempat menaikan libido mereka, kecuali jika ada yang sudah tidak normal.

Entah apa motivasi perempuan tersebut dengan mengenakan pakaian seronok dan seksi. Padahal, usianya sudah sangat matang. Wajahnya dipoles make up yang cukup tebak. Saya tidak ingin berprasangka buruk, mungkin ini ada hubungan dengan profesi atau pekerjaannya. Tetapi jenis pakaian yang dikenakannya sungguh tidak sesuai lagi dengan usianya. Apalagi jika dilihat dari tata krama dan kesopanan.

Soal pakaian memang urusan pribadi masing-masing. Namun kita harus melihat waktu dan tempat apakah sesuai atau tidak. Satu hal yang harus kita ingat adalah bahwa kita tinggal di negara yang kental dengan 'ketimuran'nya dan sebagian besar penduduknya beragama muslim. Maka pakaian yang terbuka sama sekali tidak lumrah dikenakan pada angkutan umum yang menjadi transportasi banyak orang.

Berpakaian seksi bukan merupakan kebanggaan. Justru hal itu mengundang pelecehan terhadap perempuan. Dan orang-orang yang melihatnya akan memandang rendah pada perempuan tersebut. Ia dianggap perempuan murahan, yang hanya bisa mempertontonkan bagian tubuhnya kepada laki-laki. Perempuan itu berarti juga tidak menghargai dirinya sendiri, karena tidak mau menjaga bagianbagian pribadi dari pandangan umum. (Kompasiana.com)

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved