Penemuan Mayat
Terekam CCTV, Pembunuh Bawa Kardus Berisi Mayat Fauziah Naik Motor
Pengendara motor itu melintasi gang sempit saat hari mulai gelap dan suasana sepi.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw | Editor: Tri Broto
Sujaroadi mengungkapkan, dirinya mengecek rekaman CCTV mulai pukul pukul 13.00 pada Jumat (2/10/2015).
"Saya mengecek dengan mempercepatnya beberapa kali," kata Sujaroadi.
Pada pukul 13.00 sampai pukul 17.00, tak terlihat ada satupun motor yang membawa kardus lewat situ.
Kemudian, Sujaroadi yang memasang kamera CCTV sejak 3 tahun lalu ini, melanjutkan, kemudian baru pukul 17.58 ada pemotor yang membawa kardus dengan besar yang mirip dengan yang dipakai untuk membuang PNF.
"Tapi warna kardusnya beda. Ada garis birunya," kata Sujaroadi.
Selanjutnya, ucap Sujaroadi, baru pukul 18.04, saat hari mulai gelap, ada sebuah pemotor melintas di situ.
Posisinya membelakangi kamera dan pemotor itu kelihatan membawa kardus.
"Besarnya dan warna cokelat di kardus itu persis dengan kardus yang dipakai untuk membuang korban," kata Sujaroadi.
Saat pemotor itu melintas, kata lelaki yang akrab disapa Koh Asai ini, kondisi jalan di gang sempit itu sudah sepi.
Tak seramai jam-jam sebelumnya yang bahkan sempat macet. Sebab jalan itu dipakai sebagai jalan potong oleh pemotor.
"Tapi tak terlihat jelas itu motor apa, dan nomor polisi motor itupun tak terlihat," kata Sujaroadi. Sebab di dekat kamera CCTV terdapat lampu yang sore itu sudah dinyalakan.
Sehingga cahaya lampu itu mengaburkan rekaman detil motor. "Jadi pecah juga gambarnya, sebab lampu belakang motor itu menyala. Jadi berpendar gambarnya," kata Sujaroadi.
Rekaman Lain
Sementara itu, polisi juga memeriksa dua rekaman CCTV lainnya, yakni milik Pendi yang pengusaha bijih plastik.
CCTV itu dipasang di lokasi pembuatan bijih plastik.
Satu Kamera CCTV dipasang lurus ke arah lokasi pembuangan mayat. Sedangkan satu CCTV lagi menyorot bagian belakang lapak miliknya.
Tim Information Technology (IT) Ditreskrimum Polda Metro Jaya bekerja keras mempelajari hasil rekaman CCTV itu untuk menguak pembunuh Fauziah. (ote)