Penemuan Mayat

Sadis, Bocah Cilik Dalam Kardus Diinjak-injak Setelah Dibunuh

Polisi berhasil mendapatkan jejak sepatu pelaku yang berada pada bagian perut dan punggung korban.

Penulis: | Editor: Lucky Oktaviano
Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw
Ini bentuk kardus saat PNF ditemukan pertama kali. 

WARTA KOTA, JAKARTA -- Penyelidikan atas dugaan kasus pemerkosaan sekaligus pembunuhan terhadap PNF (9), putri dari pasangan IF (33) dengan AS (35) masih terus dilakukan polisi hingga Minggu (4/9/2015).

Ditreskrimum Polda Metro Jaya kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari jejak kejahatan pelaku.

Pada olah TKP lanjutan, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti mengatakan pihaknya berhasil mendapatkan jejak sepatu pelaku yang berada pada bagian perut dan punggung korban.

Jejak tersebut diduganya muncul saat pelaku memasukkan tubuh korban ke dalam kardus ataupun terdapat lebih dari satu orang pelaku penganiaya.

“Di tubuh korban memang ditemukan jejak sepatu dari pelaku di punggung dan perut korban," katanya.

"Ada dugaan kalau pelaku menginjak korban agar masuk ke dalam kardus, ada dugaan juga kalau badan korban ditendang dan diinjak sampai menimbulkan bekas sepatu di tubuh korban," jelasnya.

Terkait hal tersebut, jejak sepatu yang ditemukan kini masih dikaji pihaknya sebagai alat bukti kejahatan.

Pasalnya, berkaca dengan kasus pembunuhan petugas parkir di Senayan City beberapa waktu lalu, pelaku justru diketahui berdasarkan rekaman jejak sepatu yang tertinggal.

Sebelumnya, sesosok mayat bocah perempuan ditemukan tergeletak di dalam kardus yang terikat Lakban di Jalan Sahabat di Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, jakarta Barat pada Jumat (2/10/2015) malam.

Kemudian diketahui bocah itu berinisial PNF, anak dari AS dan IF, warga Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, sekitar 3 kilometer dari lokasi penemuan mayat anak tersebut.

Anak itu sebelumnya menghilang dari rumahnya sejak Jumat sore.

Diketahui pula, sebelum akhirnya menghilang, bocah ini mengaku hendak bertemu temannya. Dia mengatakan itu ke sepupunya dan teman sebangkunya.

Bahkan sepupunya, Kelvin Trianto (9), sempat menguntit PNF lantaran penasaran usai pulang sekolah yang tak jauh dari rumahnya.

Tapi PNF justru lari saat tahu Kelvin mengikutinya. Kelvin sempat mengejarnya, namun‎ kemudian PNF menghilang di percabangan jalan di Gang Melati 1 di RW 10, Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, tak jauh dari sekolahnya.

Atau di jaringan gang yang rumit yang berada di depan sekolahnya, SDN 05 pagi Kalideres.

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved