Menteri ESDM Emosi Saat Diberondong Pertanyaan Anggota DPR
Menteri ESDM meradang saat dicecar banyak pertanyaan dari anggota komisi VII DPR soal SKK Migas
Penulis: | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTA KOTA, SENAYAN - Rapat kerja Kementerian ESDM dengan DPR Komisi VII kembali dilanjutkan. Hal yang dibahas mengenai prediksi asumsi makro untuk anggaran 2016.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said tiba sekitar pukul 10.30 WIB. Sama seperti rapat kerja terdahulunya, Sudirman kompak bersama pejabat eselon satu dan perwakilan dari Pertamina Direktur Hulu Syamsu Alam dan Direktur PLN Nicke Widyawati, mengenakan kemeja putih dan bawahan hitam.
Pada awal rapat pembahasan anggaran dimulai semua berjalan lancar. Namun memasuki data Kontraktor Kerjasama Kerja (K3S) migas dengan yang dimiliki SKK Migas berbeda, pihak DPR langsung menghujani Menteri Sudirman dengan pertanyaan dan interupsi.
Dalam penjelasan Kementerian ESDM, Pertamina EP dan Chevron Pasific memiliki target produksi migas di 2015 dan prediksi 2016. Namun data tersebut, tidak ada kemiripan dengan data dari SKK Migas.
"Kami patut pertanyakan kenapa bisa terjadi? Ada sesuatu yang miss di sini," ujar Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Gerindra Harry Purnomo, Kamis (11/6/2015).
Begitu Harry bertanya, delapan anggota dewan yang hadir ikut meminta interupsi dan mempertanyakan hal yang sama kepada mantan Direktur Utama PT Pindad tersebut.
Pada akhirnya anggota Komisi VII Satya Wirayudha menghentikan kericuhan dengan meminta semua anggota dewan tenang.
"Semuanya tenang dulu," ungkap Satya.
Begitu semua anggota dewan terdiam, Ketua Komisi VII Kardaya Warnika angkat bicara, untuk mewakili pertanyaan seluruh anggota yang hadir di dalam rapat.
"Kok angka yang disampaikan KKKS berbeda dengan yang kami terima dari SKK Migas?," tanya Kardaya.
Saat diberi kesempatan, Sudirman dengan nada meninggi menjelaskan bahwa siklus budget di tahun 2016 belum bisa dihitung sampai rinci. Alasannya angka yang ada saat ini belum dikalibrasi oleh SKK Migas.
"Maaf bicara saya agak keras," ujar Sudirman yang membuat suasana di ruang rapat komisi VII menjadi hening.
Sudirman memaparkan bahwa semua angka yang diajukan Kementerian ESDM bisa ia pertanggungjawabkan.
"Kalau mau bicara sistem, saya Menteri ESDM pak. Ini angka saya. Saya bertanggungjawab atas penyampaian angka ini," tegas Sudirman.
Sudirman menambahkan bahwa semua penghitungan SKK Migas tidak pernah diintervensi oleh Sudirman sampai saat ini. Sudirman menjelaskan semua perhitungan belum disamakan dengan SKK Migas, karena masih banyak kontraktor migas yang belum diketahui data lengkapnya untuk perolehan migas 2015 dan prediksi 2016.
"Kalau bapak tanya satu-satu yang memang belum waktunya disampaikan lalu dites dengan angka-angka yang ada tentu jadinya akan berantakan," jelas Sudirman.
Sudirman juga tidak menerima jika ia disebut tidak bisa mengatur sistem di sektor migas."Saya keberatan kalau dikatakan sistem merusak. 'Sistem Is Fine'. I am in full control," tegas Sudirman.
Dari pemabahasan rapat yang berlangsung selama hampir empat jam itu, keputusan yang didapatkan saat ini adalah subsidi untuk BBM jenis Solar sebesar Rp 1000. Selanjutnya agenda pembahasan anggaran kembali dijadwalkan pada Senin (15/6).