Bangun Jalan Baru Bukan Solusi Kemacetan di Jakarta
Permasalahan lalu lintas khususnya di DKI Jakarta tidak dapat selesai dengan cara membangun ruas jalan yang baru.
Penulis: | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTA KOTA, SEMANGGI - Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW), Edison Siahaan, menilai permasalahan lalu lintas khususnya di DKI Jakarta tidak dapat selesai dengan cara membangun ruas jalan yang baru.
Sebab, dia melanjutkan, kendati pemerintah membangun ruas jalan tol maupun non tol, tidak akan menjawab permasalahan lalu lintas.
Hal ini, karena tidak disertai pembatasan jumlah kendaraan serta meningkatkan kesadaran tertib hukum masyarakat.
“Permasalahan lalu lintas tidak akan bisa diatasi kalau dijawab hanya dengan membangun ruas jalan baru,” kata Edison Siahaan dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Rabu (10/6/2015).
Oleh karena itu, kata Edison, Pemprov DKI Jakarta jangan hanya berpikir bagaimana supaya ada proyek seperti membangun jalan baru yang tentu membutuhkan dana besar dan sarat dengan nuansa bisnis serta untung rugi.
“Kalau kondisi ini terus dibiarkan, kendaraan akan diparkir di ruas jalan, akhirnya menimbulkan kemacetan,” tutur Edison.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta mencari solusi mengatasi kemacetan lalu lintas.
Hal ini perlu dilakukan segera karena kemacetan menimbulkan kerugian materi dan melumpuhkan aktivitas masyarakat.
Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW), Edison Siahaan, menyarankan agar Pemprov DKI dan instansi terkait sebagai penyelenggara lalu lintas lebih fokus pada pembangunan kesadaran tertib lalu lintas masyarakat.
Kemudian mempercepat pembangunan transportasi umum seperti Mass Rapid Transit (MRT).
Menyiapkan jumlah kendaraan angkutan umum yang bisa menjamin keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran (Kamseltibcar) serta terintegrasi ke seluruh penjuru Jakarta dan wilayah penyanggah ibukota.
Selain menumbukan kesadaran masyarakat dan menyediakan sarana transportasi umum, kata Edison, pemerintah juga harus membuat regulasi sebagai landasan untuk mengontrol populasi kendaraan di ibukota Jakarta.