Olga Syahputra Meninggal
Penjual Es Dawet Ini Raih Untung karena Pemakaman Olga
Saya jualan es dawet sudah 30 tahun, baru kali ini dalam sejarahnya walau hujan, es saya ludes dalam waktu satu jam
Penulis: | Editor: Andy Pribadi
WARTA KOTA, DUREN SAWIT - Kepergian Olga memang membawa kepedihan bagi kelurga dan para fans. Namun ternyata kepergian Olga juga menjadi berkah bagi para pedagang di TPU Malaka Jaya, Jaktim.
Sejak Olga dimakamkan kemarin, Sabtu (28/3) hingga hari ini Minggu (29/3), banyak pedagang dadakan yang jualan di sekitar pemakamannya.
Para pedagang minuman, es dawet, cilok, ketoprak, bakso, dan mie ayam berjejer di sekitaran areal pemakaman.
Para pedagang gerobakan ini memang sengaja memanfaatkan momet kepergian Olga untuk meraup rejeki dari para peziarah yang mendoakan Olga.
Turuhman (55) warga Banjarnegara yang juga penjual es dawet ayu Banjarnegara, Jateng ini merupakan satu diantara pedagang yang laris manis tersebut.
"Saya kemarin jualan disini, laris manis. Olga benar-benar bawa berkah dan barokah. Dia orang baik, saya doakan masuk surga," tutur
Turuhman.
Diutarakan Turuhman, biasanya dia berjualan keliling mulai dari BKT, Duren Sawit, hingga Klender, Jaktim. Namun kemarin, lantaran Olga dimakamkan di sini, Turuhman pun mencoba peruntungan.
Alhasil, ia pun ketiban durin runtuh dagangannya ludes hanya dalam waktu hitungan jam. Bahkan saat melayani para pembeli pun, warga Bojong Indah itu kewalahan.
"Satu jam jualan langsung habis dawet saya. Untung kotor sekitar Rp 500 ribu. Padahal biasanya, hanya dapat Rp 100-150 ribu, itu pun harus keliling mikul kemana-mana, ujarnya.
Ayah dua anak itu menceritakan, keuntungan tidak hanya dirasakaan oleh dirinya, tapi juga oleh pedagang-pedagang lain.
"Saya jualan es dawet di Jakarta sudah 30 tahun, baru kali ini dalam sejarahnya walau hujan, es saya ludes dalam waktu satu jam," tambahnya.