Jalan Rusak

Jalan di Bogor Rusak Berat, Warga Ancam Blokir Jalan

Sebagian besar ruas jalan di wilayah Kabupaten Bogor rusak parah, seperti di Parung, Ciseeng, Gunung Sindur, Rumpin.

Penulis: | Editor: Suprapto
Wartakotalive.com/Soewidia Henaldi
Polisi ikut memperbaiki jalan rusak di Bogor, Jawa Barat. 

WARTA KOTA, BOGOR— Sebagian besar ruas jalan di wilayah Kabupaten Bogor rusak parah. Kerusakan terjadi di  Kecamatan Parung, Ciseeng, Gunung Sindur, Rumpin, dan Kecamatan Parung Panjang.

Jalan-jalan yang rusak itu  merupakan jalan penghubung antara Kabupaten Bogor dengan kota atau derah lain seperti  Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang dan DKI Jakarta.

Berdasarkan pantauan, kerusakan jalan paling parah sepanjang 5 kilometer mulai Simpang Pasar Parung hingga sebelum kantor Kecamatan Gunung Sindur. Jalan berlubang berukuran diameter 2 hingga 8 meter berikut kedalaman 20-40 centimeter membuat kendaraan memperlambat kecepatan. Saat hujan turun, lubang tersebut berubah jadi kubangan air.

Kondisi tersebut membuat warga sekitar yang biasa menggunakan akses Jalan Raya Parung-Gunung Sindur-Ciseeng dan Parung Panjang terganggu aktiifitasnya. Warga yang kesal dengan kondisi jalan yang rusak mengancam akan memblokade jalan tersebut.

"Selama lima tahun terakhir ini kita sudah berunjukrasa tiga kali, tapi tidak juga ada realisasi perbaikan jalan yang sudah banyak menelan korban jiwa, khususnya pengendara roda dua," ujar Suhanda (38) warga Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Sabtu (29/3/2015).

Dia mengatakan, kerusakan jalan diakibatkan tidak adanya tindakan tegas dari aparat Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor terkait batasan tonase kendaraan yang melintas jalan.

"Sebagian besar kendaraan yang melintas truk-truk tronton pengangkut tanah, pasir dan batu dari Rumpin, Gunung Sindur dan Ciseeng menuju ke Tangerang maupun DKI Jakarta," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Solihin (33) warga Desa Curug, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Dia hampir setiap hari bekerja melintasi jalanan rusak yang kondisinya sudah seperti kolam ikan dan kubangan air, khususnya saat hujan turun.

"Saya memperhatikan wajar jika ada aspirasi masyarakat Gunung Sindur dan Parung Panjang lebih memilih bergabung dengan Kabupaten Tangerang dibanding Kabupaten Bogor dikarenakan kurangnya perhatian," katanya.

Dia mengaku siap untuk turun ke jalan memprotes rusaknya jalan yang tak kunjung diperbaiki.

"Selama ini perbaikan sifatnya hanya tambal sulam, kemudian meskipun ada jalan yang dibeton, panjangnya hanya 50 hingga 100 meter saja," ujarnya.

Keluhan serupa dikatakan Rahmat (38) sopir angkot asal Parung. Dia mengaku kesal dengan kondisi jalan tak kunjung diperbaiki namun retribusi terus dipungut. Seharusnya katanya, Pemkab Bogor peka terhadap permasalahan jalan rusak, karena bagaimanapun warga Parung, Gunung Sindur, Rumpin dan Parung Panjang selalu membayar pajak.

"Kita sudah berulangkali mengeluh kepada DLLAJ Kabupaten Bogor dan Kecamatan Parung agar diperhatikan jalan yang dilintasi angkutan umum, karena akses jalan ini sangat besar manfaatnya," katanya.

Berdasarkan informasi diperoleh jalan rusak tersebut status jalannya bervariasi. Seperti Jalan Raya Parung-Gunung Sindur berstatus jalan provinsi. Kemudian Jalan Curug-Rawa Kalong, tepatnya di Kampung Curug/Desa Curug, Kecamatan Gunung Putri, bersatus jalan Kabupaten.

Sementara itu, Kepala Desa Curug, Gunung Sindur, Maryamah mengaku sudah beberapa kali meminta Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Bogor untuk segera melakukan percepatan perbaikan terhadap jalan Curug-Rawa Kalong.

"Ruas jalan Kabupaten Curug-Rawa Kalong merupakan ruas jalan alternatif yang penting karena menghubungkan daerah Bogor menuju Kota Tangerang Selatan dan DKI Jakarta," katanya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved