Teknologi Informasi
Gunakan Sumber Daya Lokal, Advan Urungkan Kenaikan Harga
Penguatan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah makin berimbas pada sektor industri, termasuk IT.
WARTA KOTA, PALMERAH - Penguatan nilai tukar Dollar terhadap mata uang Rupiah makin berimbas pada sektor industri termasuk IT. Harga-harga produk ditengarai mengalami kenaikan. Namun, tidak untuk Advan.
Brand teknologi nasional tersebut menyiasasi tekanan harga dengan meningkatkan sumber daya lokal secara maksimal.
Beberapa hal yang dilakukan Advan untuk menjawab kebutuhan teknologi dengan harga terjangkau, di antaranya menekan beban produksi dengan meningkatkan efisiensi memaksimalkan sumber daya lokal. Salah satunya dengan pemberdayaan tenaga kerja Indonesia serta mempertahankan kandungan unsur “value for money”.
Ini berlaku untuk seluruh produk seperti Advan Barca Tab, Advan S4K dan yang terbaru Advan S5J+.
Tjandra Lianto, Marketing Director Advan, seperti dalam rilis yang diterima Wartakotalive.com, Minggu (22/3/2015), menyebutkan meski Dollar menguat, harga advan tetap bersahabat.
"Berbagai langkah jitu yang kami upayakan mampu menekan beban produksi, sehingga penguatan Dollar kali ini belum mampu mempengaruhi harga produk kami," kata Tjandra.
Tjandra mengungkapkan, gejolak kenaikan harga yang dilakukan oleh kebanyakan produsen IT, menjadi tantangan sekaligus peluang potensial bagi Advan. Secara market, kata Tjandra, pemenuhan kebutuhan teknologi masyarakat volumenya akan semakin melebar.
Ia menyebutkan, kenaikan Dollar menjadi ruang untuk meningkatkan market share Advan. "Walau secara trend Rupiah bakal terus menurun, tapi tingkat kebutuhan masyarakat khususnya di bidang teknologi informasi masih cukup potensial untuk terus dikembangkan," katanya.
Karenanya, Tjandra berharap masyarakat untuk tidak panik menanggapi gejolak menguatnya Dollar. "Kebutuhan teknologi mereka akan tetap bisa terpenuhi melalui jajaran produk Advan dengan harga yang terjangkau,” tutupnya. (Agustin Setyo Wardani)
