Sekolah Tidak Tahu Pejabat Kasubag TU Mengundurkan Diri
Marjono, Kepala SMPN 59 Jakarta, menyebutkan sudah satu bulan sekolahnya tidak memiliki Kasubag TU.
WARTA KOTA, SETIABUDI - Menjadi pejabat publik telah menjadi keinginan banyak orang, tetapi nampaknya ada juga yang tidak betah dengan pekerjaan sebagai pejabat.
Buktinya, Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, pagi tadi menyebutkan banyak pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, terutama pejabat eselon IV yang menyatakan ingin mengundurkan diri. Beberapa di antaranya adalah Kepala Subbagian Tata Usaha di sekolah-sekolah SMP.
Meski begitu, ketika Wartakotalive.com mencoba menelusuri mengenai pejabat-pejabat Kasubag TU di sekolah-sekolah, para kepala sekolah justru menyatakan belum mengenal pejabat tersebut.
Marjono, Kepala SMPN 59 Jakarta, menyebutkan sudah satu bulan sekolahnya tidak memiliki Kasubag TU.
"Kalau mengundurkan diri saya tidak tahu ya mbak, yang jelas kepala TU tersebut lulus lelang langsung ditempatkan di sini," kata Marjono dihubungi Wartakotalive.com, Rabu (18/3) sore.
Ia bahkan mengaku tidak mengetahui siapa nama dan juga nomor kontak pejabat yang bersangkutan. Marjono hanya bercerita, sekitar sebulan lalu Kasubag TU-nya lulus seleksi terbuka (lelang jabatan), kemudian secara urut, Kasubag TU-nya pindah ke sekolah penempatan.
"Nah kalau yang baru ini belum ada yang datang sama sekali," jelasnya.
Hal sama juga dikatakan oleh Gunawan, Kepala SMPN 152 Jakarta. Gunawan ketika dihubungi menyebutkan, semenjak Januari 2015, posisi Kasubag TU di sekolahnya kosong lantaran pejabat yang lulus dalam lelang dan telah dilantik Januari lalu tidak pernah datang ke sekolahnya untuk menunaikan tugasnya.
"Kalau ditanya siapa, saya hanya tahu namanya, itu pun dari berkas. Tetapi saya tidak tahu kontaknya dan cara untuk menghubunginya," jelas Gunawan.
Sementara, ketika ditanya apakah pejabat yang dimaksud mengundurkan diri, Gunawan tidak mengetahui hal tersebut. Sebelumnya, kata Gunawan, Kasubag TU di sekolahnya yang lulus jabatan sudah pindah ke sekolah lain.
"Cuma sampai sekarang belum hadir. Kami juga selalu rutin melaporkan ke Sudin dan juga SDM terkait kekosongan posisi ini," terangnya.
Meski begitu, ia mengatakan, kegiatan administrasi di sekolah berjalan lancar karena adanya pembagian tugas. Hanya saja, kata Gunawan, staf TU di sekolahnya butuh pemimpin agar perkerjaan makin terkoordinasi.
Sementara itu, Posma Marbun, Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Dinas Pendidikan DKI Jakarta, ketika ditemui tidak menampik jika ada pejabat di kalangan eselon IV yang mengundurkan diri. Ia mengatakan, mengundurkan diri itu merupakan hak.
"Mengundurkan diri itu kan hak, mengundurkan diri dalam artian mundur dari jabatan, toh yang bersangkutan merupakan PNS, jadi ketika berhenti dari jabatan, kan dia tahu konsekuensinya apa, dia kembali menjadi staf," kata Posma.
Meski begitu, Posma tidak menyebutkan siapa-siapa saja pejabat yang mengundurkan diri tersebut. Ia juga tidak memberitahu alasan mengapa ada Kasubag TU yang mengundurkan diri.
Terkait kekosongan Kasubag TU di sekolah, Posma menyebut, pihaknya bergerak secepat mungkin untuk mengisi kekosongan itu. "Kami segerakan, tentu semua ada prosesnya. Targetnya kapan? Tentunya as soon as possible," jelas Posma. (Agustin Setyo Wardani)