SNMPTN 2015
Siswa Masih Bingung Tentukan Pilihan Jurusan di SNMPTN
Saya belum daftar, kayaknya masih labil. Urusan mendaftarkan diri ke PTN itu kan menentukan masa depan
WARTA KOTA, RAWAMANGUN - Pendaftaan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) sudah dibuka. Hingga Senin (16/2/2015) pagi, jumlah pendaftar SNMPTN mencapai 7.734 siswa.
Panitia memperkirakan, sebanyak 1.157.543 siswa dari seluruh Indonesia akan mendaftarkan dirinya. Namun, hingga kini, kebingungan siswa memilih jurusan diperkirakan membuat pendaftar SNMPTN belum begitu banyak.
Muhammad Alif Naufaldi (17), siswa kelas XII IPS SMA Labschool Kebayoran Jakarta, mengaku belum mendaftarkan diri ke SNMPTN.
Hal ini, karena dirinya masih bingung menentukan universitas yang dipilihnya.
"Saya belum daftar, kayaknya masih labil. Urusan mendaftarkan diri ke PTN itu kan menentukan masa depan," kata Alif kepada Warta Kota, Senin (16/2/2015) siang.
Alif menyebutkan, dirinya sebenarnya sudah memiliki pilihan jurusan. Hanya saja masih kebingungan menentukan universitas. Dirinya mengaku ingin masuk ke jurusan Ekonomi Universitas Indonesia. Sementara, untuk pilihan kedua, Alif memilih jurusan Bisnis di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Alasannya, kebutuhan pasar akan lulusan ekonomi dan bisnis cukup banyak. Hal ini, kata dia, bisa menjadi jaminan untuk masa depannya.
"Sebenernya, kalau dari orangtua sih membebaskan, terserah saya mau pilih apa, nyamannya apa. Tapi masih ingin memikirkan," kata pemuda yang tinggal di Pasar Minggu itu.
Untuk mengatasi kebingungannya, ia pun mengaku akan melakukan konsultasi ke guru Bimbingan dan Konseling (BK).
Menurut Alif, guru BK memiliki pemetaan sekolah terkait persaingan siswa yang memilih jurusan tertentu di PTN.
"Dari data itu, kita bisa tahu, siapa saingan kita. Soalnya teman-teman juga banyak yang mengajukan. Kan sekolah punya datanya," terangnya.
Sementara, Satria Afis Muhammad (17), yang juga siswa SMA Labschool, menyebutkan dirinya sudah mendaftarkan diri ke SNMPTN.
"Saya sudah daftar tadi malam, pilihannya (jurusan) Hubungan Internasional UI dan Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada," kata Satria.
Pilihannya jatuh ke dua jurusan yang sama karena memang merasa di sanalah passion atau ketertarikannya. Satria menyebutkan, dalam memilih jurusan, dirinya sudah berkoordinasi dengan orangtua dan guru BK.
Sementara, Kepala SMKN 52, Asep Supriyatna menyebutkan, di sekolahnya, siswa-siswi belum fokus mendaftar SNMPTN.
Hal ini, kata Asep, karena siswa masih fokus ke ujian kompetensi keahlian (UKK) dan ujian nasional (UN). Asep baru akan mengadakan pengarahan kepada siswa siswinya terkait dengan pemilihan jurusan bagi siswa siswi yang hendak melanjutkan ke PTN.
"Rencananya, kami akan menghadirkan alumni yang sudah bekerja, alumni yang berkuliah sambil bekerja, alumni yang nilainya bagus, guru BK, kami adakan pengarahan agar anak bisa berkonsultasi tentang masa depannya," kata Asep. (Agustin Setyo Wardani)