Sekolah di Jakarta Terendam Banjir, Banyak untuk Tempat Pengungsian
Imbas banjir, beberapa sekolah di Jakarta terpaksa meliburkan siswanya. Bahkan ada sekolah yang dipakai untuk mengungsi
WARTA KOTA, SUNTER - Hujan deras yang mengguyur kota Jakarta Senin (9/2) menyisakan dampak banjir di beberapa tempat di Ibu Kota.
Tidak hanya permukiman, ruas jalan, dan transportasi publik yang terdampak banjir, sekolah pun tidak luput dari genangan air. Hal ini, pada gilirannya membuat kegiatan belajar mengajar pun terganggu.
Di antara sekolah-sekolah yang terkena banjir, mungkin yang paling parah adalah sekolah di Jakarta Utara. Mustafa Kemal, Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara Wilayah I, ketika dihubungi Wartakotalive.com, menyebut, setidaknya ada lebih dari 30 sekolah mulai jenjang SDN SMP, dan SMA di wilayahnya yang terendam banjir.
"Saya tadi baru saja melakukan evakuasi terhadap guru, petugas sekolah, dan siswa di SMAN 80 Sunter Agung, mereka tidak bisa pulang karena ketinggian air mencapai paha orang dewasa. Kemarin malah lebih parah," kata Kemal.
Ia menyebutkan, jumlah orang yang terpaksa menginap di sekolah karena terjebak banjir sebanyak 45 orang yang terdiri dari 35 guru dan petugas sekolah, serta 10 orang siswa.
Kemal bercerita, ia mengevakuasi menggunakan mobil milik Satpol PP. Karena permukiman di sekitarnya ikut kebanjiran, Kemal juga menyebutkan banyak masyarakat yang ikut menumpang mobil tersebut untuk menjangkau wilayah yang tidak kebanjiran.
Setelah evakuali SMAN 80, Kemal kemudian lanjut mengevakuasi SMAN 140 Flora Sunter, dan juga SMPN 129 yang dijadikan posko banjir oleh warga sekitar. Akibat banjir, kata Kemal, KBM tidak berjalan.
"Di SMP 129 itu malah dijadikan posko pengungsian. 1.208 orang warga mengungsi. Kondisi pengungsian diperparah dengan listrik yang mati, sekarang, air juga masih tinggi di sana," cerita Kemal.
Untuk mengatasi hal tersebut, Kemal pun bekerja sama dengan pihak Walikota Jakarta Utara untuk mengirim bantuan.
Sementara, data dari Dinas Pendidikan, terdapat aduan sejumlah sekolah di DKI Jakarta yang kebanjiran. Beberapa sekolah tersebut, di antaranya adalah SDN Kapuk Muara 01 dan 02 Jakarta Utara dengan ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa, SMPN 257 Ciracas Jakarta Timur yang akses jalannya tidak bisa dilewati dan ketinggian air di dalam kelas mencapai 20 cm, SDN Penjaringan 03, 04, 05, dan 12 yang lantai 1 nya kebanjiran, namun lantai 2 tetap digunakan untuk pengungsian sebanyak 200 pengungsi.
Kemudian, SD Kapuk 09 dengan ketinggian air 1,3 meter dan menyebabkan KBM tidak berjalan, SD Cempaka Baru 05, 06, dan 07 Jakarta. (Agustin Setyo Wardani)