Diduga Kurang Kasih Sayang, Rangga Nekat Bunuh Diri

Rangga dikenal sangat pendiam dan jarang sekali terlihat bermain seperti anak-anak sebayanya,

Penulis: | Editor: Andy Pribadi
Warta Kota/Dwi Rizki
Pihak keluarga Rangga saat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Cilandak, Jakarta Timur. 

WARTA KOTA, PANCORAN - Kematian AAK (16) siswa SMP kelas 2/VIII Global Islamic School Condet yang tewas gantung diri di rumahnya yang beralamat di Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (14/1) diduga karena kurangnya kasih sayang.

Asumsi tersebut seperti yang banyak diungkapkan, beberapa orang tetangga yang datang melayat ke rumah duka pada Rabu (14/1) siang. Tetangga menyebutkan kalau remaja yang akrab disapa Rangga itu sejak ditinggalkan kedua orangtuanya yang sudah lama bercerai, terhitung sejak Rangga berusia tiga tahun memang kurang perhatian keluarga.

Rangga yang dikenal sangat pendiam dan jarang sekali terlihat bermain seperti anak-anak sebayanya, diketahui tetangga juga sangat tertutup. Hingga terkadang, nenek dan seorang tantenya yang tinggal bersamanya tidak mengetahui kehadiran Rangga di rumah selepas remaja yang hobi menonton film itu pulang sekolah.

"Rumah itu sebenarnya rumah almarhum kakeknya Rangga, setelah orangtuanya cerai dan punya keluarga masing-masing, dia tinggal di rumah itu sama nenek dan tantenya. Neneknya sudah tua, sedangkan tantenya sibuk sama keluarganya, jadi Rangga sama sekali nggak ada perhatian," ungkap Wishnu (38) warga Pancoran, Jakarta Selatan.

Sikap tertutup dan pendiam Rangga juga diakui oleh seorang guru Global Islamic School Condet yang melayat ke rumah duka. Diungkapkannya, keseharian Rangga sekilas memang layaknya siswa didiknya kebanyakan, aktif di kelas dan berprestasi pada beberapa mata pelajara.

Tetapi sikap tertutup Rangga justru terlihat saat sesi konseling yang rutin diagendakan pihak sekolah kepada siswa setiap minggu. Rangga dikatakannya, tidak pernah mengeluh ada masalah baik di sekolah atau keluarga.

"Kami tidak curiga sama sekali bisa kejadian seperti ini, karena memang anak-anak khususnya anak laki-laki tidak pernah atau jarang yang mau curhat masalah yang dihadapinya. Tapi walau begitu, kita selalu tekankan kepada anak-anak untuk selalu bisa cerita dan berbagi, agar beban mental bisa terbagi," jelas pria kurus berkacamata itu menjelaskan.

Seperti diberitakan sebelumnya, AAK (16) siswa SMP kelas 2/VIII Global Islamic School Condet ditemukan tewas gantung diri di rumahnya yang beralamat di  Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (14/1).

Rangga yang tewas gantung diri dalam lemari pakaian dengan posisi leher terikat menggunakan ikat pinggang warna coklat itu pertama kali ditemukan oleh Wiwin Dwi Winanto (35) Tante korban saat hendak membangunkan Rangga berangkat sekolah sekira pukul 06.30 WIB.

Pihak Kepolisian yang segera datang pun segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP-red) dan memeriksa saksi. Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati untuk menjalani autopsi dan kini sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Cilandak, Jakarta Timur. (dwi)

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved