Hari AIDS Sedunia

Waduh, Angka HIV/AIDS Kabupaten Bekasi Meningkat

Hingga 1 Desember 2014, tercatat 711 orang yang positif mengidap HIV/AIDS.

Penulis: | Editor: Andy Pribadi
KOMPAS.com
Ilustrasi. 

WARTA KOTA, BEKASI - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bekasi mencatat meningkatnya jumlah temuan kasus pengidap HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Bekasi selama setahun terakhir. Dalam catatan KPA Kabupaten Bekasi, hingga 1 Desember 2014, tercatat 711 orang yang positif mengidap HIV/AIDS.

“Ada peningkatan sebanyak 95 orang selama Januari-Desember 2014. Tahun lalu jumlah yang terpantau baru 616 orang, tapi sampai Desember 2014 ini bertambah menjadi 711 orang,” ungkap Pengelola Program KPA Kabupaten Bekasi, Ade Bawono, Senin (1/12).

Ade menyebutkan, penularan HIV/AIDS melalui jarum suntik di kalangan pengidap yang umumnya kalangan remaja sudah cenderung menurun. Tahun lalu, kata dia, prosentase penularan HIV/AIDS melalui jarum suntik masih sekitar 25 persen dari keseluruhan temuan. “Tahun ini kecenderungannya menurun, penyebaran via jarum suntik tinggal 22 persen. Kampanye bahaya penularan HIV/ADS via jarum suntik memang sering kami galakkan bersama kelompok dampingan,” tuturnya.

Sebaliknya, penyebaran HIV/AIDS justru didominasi melalui pola hubungan seksual yang tidak aman. Menurutnya, masih banyak pengidap yang tidak menyadari dirinya terinfeksi HIV/AIDS, lalu mereka melakukan hubungan seksual dan menularkan kepada pasangannya.

Penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Bekasi, lanjut Ade, didominasi pola hubungan heteroseksual. “Prosentasenya hampir 58 persen, atau meningkat 6 persen dari sebelumnya yang masih 52 persen, sementara lewat hubungan homoseksual sekitar 15 persen,” terangnya.

Selebihnya sekitar 5 persen, penularan HIV/AIDS adalah penularan dari ibu ke anak kandungnya lewat perinatal atau lewat proses persalinan. "Jumlah pengidap HIV/AIDS balita masih sama dengan tahun lalu, masih ada 23 balita. Tidak ada peningkatan, meskipun program PMTCT belum ada di RSD Kabupaten,” lanjut Ade.

Program PMTCT (Prevention of Mother to Child Transimission) adalah program pencegahan penularan dari ibu yang telah positif HIV/AIDS kepada janin yang ada di dalam kandungan dan bayi yang akan dilahirkan.

Sementara di Kota Bekasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mencatat hingga September 2014, jumlah warga yang terjangkit HIV mencapai sedikitnya 3.026 orang. Dari angka tersebut, yang sudah mengalami AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) sebanyak 1.012 orang.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) itu sendiri adalah virus yang merusak sistem pertahanan/kekebalan (sistem imun) tubuh, sementara AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala yang timbul akibat seseorang terjangkit virus HIV.

“HIV/AIDS itu seperti fenomena gunung es, misalnya terdata 1 orang yang positif terkena HIV/AIDS, tapi ternyata setelah ditelusuri kondisi sebenarnya, angka 1 itu bisa mewakili 10 orang korban,” tutur Sekretaris Dinas Kesehatan, Yasni Rufaida, Senin (1/12).

Sebagai rangkaian kegiatan memperingati hari AIDS sedunia, 1 Desember 2014, Dinkes Kota Bekasi menggelar tes darah sukarela (voluntari counseling and testing/VCT) di 13 titik lokasi, diantaranya di Markas Polresta Bekasi Kota, Terminal Induk Kota Bekasi, Yayasan Galuh, Lembaga Permasyarakatan Bulak Kapal, serta Cafe dan Bar di wilayah Jatikarya, Jatisampurna.

Tes darah sukarela itu, kata Yasni, sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan penyebaran HIV/AIDS. Yasni memastikan hasil tes darah itu akan sangat terjamin dan sangat rahasia. Artinya, hasil tes darah itu hanya akan diketahui oleh pemeriksa dan orang yang diperiksa agar warga tidak terganggu.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved