Sampoerna Academy Tawarkan Pendidikan Berbasis STEM
Sampoerna Academy membangun sekolah berstandar internasional yang berbasis pendidikan sains dan teknologi.
Penulis: Vini Rizki Amelia |
WARTA KOTA, PALMERAH-Setelah berhasil menelurkan 900 lulusan SMA dari Akademi Siswa Bangsa Internasional (ASBI) yang diperuntukan bagi siswa prasejahtera atau kurang beruntung, Sampoerna Academy membangun sekolah berstandar internasional yang berbasis pendidikan STEM alias Science, Technology, Engineering, and Math, yang diperuntukan bagi masyarakat umum.
Nenny Soemawinata, Managing Director Putera Sampoerna Foundation mengatakan, kebutuhan akan pekerja yang kompeten dalam bidang STEM memiliki kaitan yang erat dengan daya saing global.
"Hampir semua dari 30 pekerjaan dengan pertumbuhan terpesat membutuhkan keterampilan kuantitatif dan pengetahuan teknis mengenai STEM," kata Nenny saat mengadakan diskusi sekaligus pembukaan pameran Sampoerna Academy di Mini Atrium, Gandaria City, Jalan Iskandar Muda, Jakarta Selatan, Jumat (21/11/2014).
Seperti yang dipaparkan Nenny saat diskusi, menurut National Science Foundation, pada 10 tahun ke depan, 80 persen pekerjaan mengharuskan para pekerjanya untuk menguasai keterampilan dibidang sains, teknologi, teknik, dan matematika yang dikatakannya bahwa keterampilan STEM semakin dibutuhkan siapa pun yang ingin berperan aktif dalam ekonomi berbasis pengetahuan.
Sementara dari laporan McKinsey Global Institute menyebutkan, indonesia akan menjadi negara terbesar ketujuh di dunia pada 2030 yang artinya Indonesia membutuhkan 113 juta tenaga kerja terampil.
"Padahal berdasarkan Badan Pusat Statistik, saat ini SDM (sumber daya manusia) Indonesia masih didominasi oleh pekerja kurang terampil sebanyak 88 juta orang, disisi lain, pekerja terampil dan ahli masing-masing baru mencapai 22,1 juta dan 6,5 juta orang," papar Nenny.
Berdasarkan data tersebut Nenny mengatakan Sampoerna Academy didirikan untuk memberikan pendidikan berbasis STEM, agar kedepan Indonesia siap menghadapi ekonomi global bahkan ditahun depan yang ditandai dengan dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"Di Sampoerna Academy anak-anak diajarkan STEM dengan pol pembelajaran sesuai kurikulum nasional dan internasional," ujar Nenny.
Tidak hanya sekedar ilmu pengetahuan, di Sampoerna Academy anak akan diajarkan bagaimana membangun karakter, bersosialisasi, dan berpikir kritis.
Landasan berdirinya Sampoerna Academy diakui Nenny berdasarkan keberhasilan yayasan Putera Sampoerna Foundation yang menerapkan metode belajar tersebut kepada para siswa siswi ASBI yang sejak dibandung pada 2009 lalu telah mengirimkan lulusannya untuk berkuliah di Amerika Serikat.
"Lulusan kami di Amerika Serikat sudah ada 39 orang yang tersebar di beberapa universitas ternama di negara bagian Amerika. Sementara lainnya ada yang di ITB, IPB, UI, Unpad, Bina Nusantara dan universitas negeri dan Swasta ternama lainnya," kata Nenny.
Sampoerna Academy membuka kesempatan pendidikan untuk tingkat TK hingga SMA yang ada di dua lokasi yaitu L'Avenue, Pancoran, Jakarta Selatan dan The Icon, BSD City, Tangerang. Biaya masuk TK Sampoerna Academy dibandrol 3.000-4.000 Dolar Amerika pertahun, SD diharga 5.000 dolar Amerika pertahun, SMP dengan biaya 6.500 dolar Amerika pertahun, dan SMA 7.000 dolar Amerika pertahun.
"Kami baru akan beroperasi di tahun ajaran 2015, dengan biaya yang bisa dicil sebanyak empat kali dalam satu tahun," ujar Ukhti Ciptawaty, Principal Primary School Sampoerna Academy saat ditemui dalam acara yang sama.