Transjakarta

Alasan Transjakarta Terapkan Tarif Berdasarkan Jarak

Penerapan tarif berdasarkan jarak pada layanan bus kota merupakan hal yang telah lumrah diterapkan di sejumlah kota dunia

Alsadad Rudi/Kompas.com
Salah seorang penumpang transjakarta hendak melewati pintu elektronik, di Halte Karet, Senin (11/8/2014). 

WARTA KOTA, BALAI KOTA - Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih mengatakan, penerapan tarif berdasarkan jarak pada layanan bus kota merupakan hal yang telah lumrah diterapkan di sejumlah kota dunia. Karena itu, transjakarta pun ke depannya ingin menerapkan hal yang sama.

Menurut dia, sistem tersebut akan menciptakan keadilan bagi para penumpang karena penumpang yang menempuh jarak yang dekat akan membayar tarif yang lebih murah ketimbang penumpang yang menempuh jarak jauh.

"Di luar negeri, seperti di Hongkong dan Singapura, yang dekat bayar sedikit yang jauh bayar lebih banyak. Kan, adil. Tentunya semua orang mau seperti itu, kan," kata Kosasih, di Balaikota Jakarta, Rabu (13/8).

Meskipun demikian, rencana tersebut baru akan dilakukan setelah semua koridor transjakarta menerapkan tiket elektronik yang ditargetkan beres pengerjaannya pada Januari 2015. Saat ini dari 12 koridor transjakarta, baru koridor I yang telah menerapkan tiket elektronik per 11 Januari 2014.

Kosasih mengklaim secara keseluruhan tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan sistem tiket elektronik di koridor I. Kalaupun ada keluhan, hal itu datang dari para penumpang yang tidak dapat naik transjakarta akibat membawa uang yang kurang dari Rp 20.000.

Seperti diberitakan, harga tiket elektronik transjakarta dibanderol seharga Rp 20.000 yang merupakan harga promo sampai dengan 17 Agustus 2014. Setelah itu, harganya akan naik menjadi Rp 40.000.

"Pada dasarnya semuanya oke (setuju dengan e-ticket). Yang bawa duitnya kurang pun mereka ke ATM, terus balik lagi. Poinnya hanya tinggal membiasakan saja. Ada yang menanyakan kalau turis gimana yang hanya pakai sekali dua kali. Ya namanya juga turis. Kami fokus pada 99 persen penumpang yang warga Jakarta," jelas Kosasih.

Saat ini, tarif yang dikenai untuk para penumpang transjakarta adalah Rp 3.500 untuk jarak jauh ataupun dekat. Sementara itu, penerapan tarif berdasarkan jarak sudah diterapkan di layanan kereta rel listrik (KRL) sejak pertengahan 2013.

Pada layanan KRL, penumpang dikenai tarif Rp 2.000 untuk lima stasiun pertama dan Rp 1.000 untuk tiga stasiun berikutnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved