Ujian Nasional
Ryan Aditya, Peraih Nilai UN Terbaik Se-Indonesia
Ryan Aditya Moniaga (18) menjadi peraih nilai Ujian Nasional (UN) terbaik se-Indonesia. Nilainya 58,05.
WARTA KOTA, MENTENG - Bahagia, terkejut, dan bersyukur. Itulah yang ada dibenak Ryan Aditya Moniaga (18) ketika mengetahui dirinya menjadi peraih nilai Ujian Nasional (UN) terbaik se-Indonesia. Ryan meraih nilai 58,05 untuk enam mata pelajaran yang diujikan.
"Aku malah baru tahu itu dari teman, dia lihat di internet, awalnya nggak percaya tapi ternyata pas dilihat sendiri baru deh kaget banget dan bersyukur," ujarnya Kepada Wartakotalive.com saat menceritakan keterkejutannya ketika tahu dirinya menjadi peraih nilai tertinggi dalam ujian nasional.
Pemuda yang akrab disapa Ryan ini sama sekali tak menyangka menjadi siswa dengan nilai terbaik dalam UN. Baginya, motivasi utamanya hanya ingin lulus UN dengan nilai yang terbaik yang bisa ia capai.
Ditemui di sekolahnya, SMA Kanisius, Jalan Menteng Raya No.64, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2014) sore, Ryan yang mengenakan kemeja batik biru dongker dengan celana panjang coklat itu nampak bahagia dan tak hentinya tersenyum. Beberapa teman yang saat itu melihatnya sempat memberikannya selamat dan mengakui bahwa Ryan memang sosok yang pintar.
Penyuka musik jazz itu bercerita mengenai cara belajarnya. Ia terbiasa mengulang pelajaran yang diajarkan oleh gurunya di sekolah, manakala ada yang tak dipahami ia selalu bertanya kepada guru maupun teman lainnya. Ia juga mengatakan, sering berlatih mengerjakan soal menjadi kuncinya sukses ujian nasional.
"Tipsnya mungkin belajar kelompok untuk membahas soal yang sulit selain itu jangan lupa berdoa juga," katanya.
Ryan adalah putra pertama dari pasangan Emry Moniaga dan Wahyu Dewayanti, ia memiliki seorang adik yang juga berjenis kelamin laki-laki. Ayahnya adalah seorang pegawai di Bursa Efek Jakarta, sementara ibunya adalah ibu rumah tangga.
Meski selalu menjadi juara kelas, Ryan mengaku bukan tipe pelajar yang setiap hari hanya menghabiskan waktu dengan belajar. Ia memiliki hobi bermusik, terutama musik ansambel. Pemuda kelahiran 21 Februari 1996 ini juga pernah tampil bermain musik ansambel di salah satu sekolah di Jerman bersama dengan teman-temannya. Selain musik, ia juga suka bermain video game.
Ryan menceritakan bahwa kedua orangtuanya bukan tipe orangtua yang mengekang anak-anaknya dengan ketat. "Ya membebaskan sih, tetapi mengkontrol juga, wajar sih, nggak gimana-gimana, ya seperti orangtua, kadang minta ini juga ngga selalu dikasih, yang penting masih tetap ingat belajar," katanya.
Walaupun nilai UN-nya menjadi yang tertinggi di tingkat nasional, Ryan mengaku tak ikut bimbingan belajar untuk UN. "Bimbelnya fokus malah ke masuk PTN aja, ngga ke UN," ujar pemuda yang ingin melanjutkan studinya di Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Industri itu.
Ketika ditanya soal cita-cita, Ryan mengatakan saat ini hanya ingin bisa masuk PTN dulu. Lihat nanti, itulah jawabannya ketika ditanya perihal keinginannya beberapa tahun ke depan.
Ryan sendiri adalah pribadi yang bersahaja. Ia bukan sosok manja, terbukti ia selalu pulang sekolah dengan angkutan umum, "ya naik angkot kak nyambung-nyambung, kalau berangkat bareng papa kerja," ujar pemuda yang mengaku belum memiliki pacar ini. (Agustin Setyo Wardani)