Enam Tahun Jalan Peternakan III, Cengkareng Tergenang
Di tengah terik matahari, jalanan di kawasan tersebut terendam banjir setinggi 20-30 cm.
Penulis: Feryanto Hadi |
WARTA KOTA, CENGKARENG - Pemandangan cukup aneh terlihat di Jalan Peternakan III Dalam, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Di tengah terik matahari, jalanan di kawasan tersebut terendam banjir setinggi 20-30 cm.
Pantauan Warta Kota Selasa (8/4), jalan sepanjang 100 meter yang berada di wilayah RT02/07 Kelurahan Kapuk tersebut dikelilingi area pabrik dan pergudangan. Diduga, adanya pembangunan pabrik dan gudang yang pesat sejak 2008, mengakibatkan kontur jalan lebih rendah. Air hasil limbah pabrik juga membuat kawasan tersebut menjadi langganan banjir. Dua saluran air di sisi kanan dan sisi jalan turut terendam.
"Kalau ditanya sejak kapan banjir itu, ya sejak di sana banyak dibangun gudang dan pabrik pada 2008. Sejak itu airnya seperti terjebak. Surut hanya saat benar-benar musim kemarau atau saat lebaran karena pabriknya tidak beroperasi," kata Sugiarto (26), warga setempat.
Antara tahun 2000-2006, kata dia, di jalanan tersebut terdapat sebuah saluran air yang tembus ke Jalan Kapuk Raya. "Tapi saluran airnya sekarang sudah tidak ada, tertutup sama gudang-gudang di sana. Jadi memang airnya nggak bisa kemana-mana dan terus merendam jalan itu," katanya.
Aryono, Ketua RT02/07 Kelurahan Kapuk kepada Warta Kota mengaku sudah menempuh berbagai cara untuk mengatasi banjir di Jalan Peternakan III Dalam, termasuk dengan memanggil 25 pemilik gedung dan pabrik yang berada di sekitar kawasan itu.
"Pada pertemuan pertama, sudah disepakati bahwa pemilik gedung dan pabrik bersedia patungan untuk meninggikan jalan 40 cm. Bahkan mereka sudah menandatangani kesepakatan itu. Saat itu disepakati masing-masing pemilik bangunan iuran Rp15 juta," katanya ditemui dikediamannya.
Tetapi, pada pertemuan kedua, lima pemilik bangunan tiba-tiba membatalkan kesepakatan dengan alasan gudang milik mereka sudah tidak berfungsi. "Lima orang itu nggak mau patungan dengan alasan gudang mereka sudah tidak digunakan, sudah nggak ada omzet. Akhirnya rencana peninggian jalan mulai kacau karena pada pertemuan ketiga para pemilik bangunan lain juga ikut-ikutan nggak mau iuran," katanya.
Ketika Aryono mencoba membicarakan masalah genangan tersebut ke pemerintah melalui pertemuan Musrembang Kelurahan Kapuk, disebut bahwa jalan Peternakan III Dalam tidak masuk dalam prioritas peninggian atau pembetonan.
"Karena jalan itu menuju perusahaan, jadi tidak begitu diprioritaskan. Hanya akses utama masyarakat yang jadi prioritas. Jadi jalan itu memang jadi tanggung jawab perusahaan."