Lalu Lintas Jakarta

BREAKING NEWS: Lalu Lintas Depan Sarinah Jakarta Pusat Macet Parah

Kondisi lalu lintas di Jalan MH Thamrin tepatnya dari Gedung Sarinah menuju Bunderan Hotel Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/4) macet.

Editor: Suprapto
Wartakotalive.com/Bintang Pradewo
Lalu lintas di Jalan MH Thamrin, depan Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, macet parah, Senin (7/4/2014) petang. 

WARTA KOTA, MENTENG— Pada jam pulang kerja, mulai pukul 17.00, kondisi lalu lintas di Jalan MH Thamrin tepatnya dari Gedung Sarinah menuju Bunderan Hotel Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/4) macet parah. Hal ini dikarenakan median jalan sebagian digunakan untuk memagari proyek pembangunan Stasiun bawah tanah Mass Rapid Transit (MRT).

Penumpukan kendaraan terlihat dari arah Monas menuju Jalan Jendral Sudirman. Sementara arah sebaliknya yaitu dari Jendral Sudirman menuju Monas terpantau lancar. Kemacetan itu sendiri terjadi sejak perempatan Sarinah menuju Bunderan HI atau sepanjang 500 meter.

Menurut salah satu kondektur Metromini 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang, Darjat (34), kemacetan terjadi tidak seperti hari biasanya. Menurutnya, jarak dari Sarinah hanyalah dekat dan biasanya hanya menghabiskan waktu 10 menit. Karena ada proyek pengerjaan MRT, kemacetan bertambah parah.

"Macet parah sudah terjadi dari Sarinah. Ini dua kali lipat macetnya, biasa cuman 10 menit jadi sekitar 20 menit," kata pria yang sudah lima tahun bekerja sebagai kondektur kepada Warta Kota di sekitaran kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/4).

Dia mengatakan kemacetan itu lebih parah dibandingkan hari-hari sebelum proyek pengerjaan MRT dilaksanakan. Membuat, para penumpang enggan naik busnya ketika kondisi macet melanda kawasan itu saat pulang kerja. "Tau nih penumpang sepi banget. Cuman ada sekitar delapan orang di dalam bus," keluhnya.

Untuk menaiki bus Metromini itu, penumpang dikenakan tarif sebesar Rp 3.000. Untuk jarak dekat, biasanya penumpang dikenakan tarif Rp 2.000. Karena kemacetan itu, dia mengaku pendapataannya menjadi berkurang. "Yah pasti berkuranglah pendapatannya. Soalnya sepi banget ga ada yang mau naik," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved