Lalu Lintas Jakarta
Plaza Chase ke Senayan Jakarta 1 Jam
Dari Plaza Chase di Jalan Jenderal Sudirman menuju Bundaran Senayan yang jaranknya hanya 3 km butuh waktu tempuh setengah sampai satu jam.

WARTA KOTA, PALMERAH— Sejak proyek pembangunan sarana transportasi massal atau mass rapid transit (MRT) dimulai, Jimmy Wiryo (37), marketing Asuransi Indrapura merasakan kemacetan parah di Jalan Jenderal Sudirman. Dari kantor Jimmy di Plaza Chase di Jalan Jenderal Sudirman menuju Bundaran Senayan yang jaranknya hanya sekitar 3 km butuh waktu tempuh setengah sampai satu jam.
Padahal, kata Jimmy, sebelum ada pengerjaan proyek MRT, waktu tempuhnya hanya 10 menit. "Sekarang kemacetannya parah banget," katanya.
Jimmy, yang setiap hari bertemu klien di luar kantor tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi karena tak tahan menghadapi kemacetan di Jalan Sudirman. "Makanya, kalau tempat janjiannya (bertemu jlien) masih dilewati jalur Bus transjakarta, saya memilih naik bus saja," ujarnya.
Messenger Perusahaan Leasing Batavia, Abi Saputra (22), merasakan hal sama. Setiap hari Abi bertugas mengantarkan surat ke kantor atau rekanan kantor leasing tempatnya bekerja. Sejak pengerjaan proyek MRT, Abi merasakan bagaiamana kemacetan berlangsung sepanjang hari. Ini sudah tak normal, sebab tadinya hanya pada pagi dan sore hari saja.
"Macet paling parah di depan Universitas Atmajaya. Saya bisa menghabiskan waktu setengah batang rokok kalau terkena macet di situ," ucap Abi kepada Warta Kota, kemarin sore di parkiran mobil Plaza Chase.
Tidak rata
Kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman ini terjadi karena banyaknya penyempitan jalan akibat proyek MRT. Penutup di lokasi pengerjaan proyek MRT ini ada yang memakan bagian lajur lambat sehingga kendaraan saling berebut berpindah jalur. Ini terlihat di beberapa titik. Misalnya sesudah gedung Sampoerna Strategis maupun di sesudah Plaza Semanggi ke arah Bundaran Senayan.
Belum lagi di Jalan Sudirman, dimana ada beberapa tempat yang digunakan untuk ngetem bus. Salah satunya di bawah flyover Karet atau dekat dengan Gedung Metropolitan. Bus yang ngetem di situ kerap memakan dua jalur sehingga menjadi biang kemacetan.
Sesudah itu, dari Plaza Semanggi lagi-lagi tersendat di siang hari. Penyebabnya sama, yakni penyempitan jalur. Mobil-mobil yang mau masuk ke jalur cepat kerap mengambil dua jalur jalan di lajur lambat. Akibatnya motor dan mobil yang mau ke Jalan Gatot Subroto tersendat. "Seharusnya bus yang ngetem diatur dulu. Kalau seperti ini kan jadi makin macet. Karena lokasi penyempitannya bertambah banyak," kata Gaufar. (ote/bum/bin)
Informasi lebih lengkap silakan baca Koran Warta Kota edisi Sabtu (5/4/2014).