Pemilu 2014

Tak Punya KTP, Warga Panti Sosial Kedoya Tak Bisa Nyoblos

KPUD Jakarta Barat melakukan sosialisasi Pemilu 2014 terhadap warga binaan Panti Sosial Bina Insan Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (19/3/2014).

Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Lucky Oktaviano
Kompas.com
Ilustrasi. 

WARTA KOTA, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta Barat melakukan sosialisasi Pemilu 2014 terhadap warga binaan Panti Sosial Bina Insan Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (19/3/2014).

Sebanyak 75 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) diingatkan agar pada 9 April mendatang memilih para calon legislatif mereka baik di DPR, DPRD, maupun DPD.

Betty Epsilon selaku Komisioner KPU DKI Jakarta mengatakan, sosialisasi tersebut dilakukan untuk menekan angka hilangya hak suara warga negara, khususnya para warga panti sosial.

"Setiap warga negara punya hak memilih, termasuk warga binaan panti sosial. Tujuan kami adalah menjelaskan pentingnya peran serta mereka dalam pemilu dan melakukan simulasi pencoblosan," katanya.

Melalui para komisioner, KPUD Jakarta Barat memberikan pengenalan tiga warna surat suara. Kuning (DPR), biru (DPRD), dan merah (DPD).

"Tiga warna itu penting bapak atau ibu untuk menggunakan hak pilih anda pada pemilu nanti," ucap Betty.

Chaerul Luthfi (52), salah satu warga binaan mengatakan, dirinya belum tahu apakah dalam 9 April nanti bisa berpartisipasi dalam pemilu atau tidak.

Pasalnya, sejak ditangkap Satpol PP dan dibawa ke panti itu setahun lalu, ia mengaku kehilangan KTP.

"Dulu KTP saya beralamat di Jembatan Lima. Tapi sekarang nggak punya KTP lagi. Jadi belum tau apa nanti bisa nyoblos atau tidak," katanya.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved