Pohon Rindang di Parkiran Bisa Jadi Koridor Burung
Apabila DKI Jakarta masih mau memiliki burung-burung liar dalam 50 sampai 100 tahun ke depan, koridor burung harus cepat ditata.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTA KOTA, PEJATEN - Apabila DKI Jakarta masih mau memiliki burung-burung liar dalam 50 sampai 100 tahun ke depan, koridor burung harus cepat ditata.
National Biodiversity Koordinator Flora Fauna Internasional (FFI), Ady Kristanto, mengungkapkan hal itu kepada Wartakotalive.com, pekan lalu. Sebab tak adanya koridor burung ini yang membuat beberapa jenis burung di Jakarta menghilang.
Tercatat tahun 1937 masih ada 256 jenis burung di Jakarta. Tapi tahun 2013 ini hanya tersisa 129 burung. Ady mengatakan, tak adanya koridor burung lantaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak punya pola jelas penanaman pohon maupun pembuatan taman sejak dulu.
Apabila burung-burung Ibukota tak mau hilang dalam waktu 50 atau 100 tahun ke depan karena perkawinan sedarah, DKI mesti membangun koridor burung. Ady menjelaskan bahwa koridor burung itu harus berupa taman-taman kecil yang tak sebising dan seramai jalur jalan kota.
Letaknya harus saling berdekatan. Harus saling berdekatan atau bisa terlihat dari pandangan burung, karena banyak jenis burung berani terbang apabila melihat rerimbunan pohon tak jauh dari lokasi terakhir burung bertengger.
Apabila tak bisa melihat, burung memilih menghentikan terbangnya. Hal ini terjadi pada burung yang kemampuan adaptasinya rendah. Di Jakarta, dari 129 jenis burung, hanya lima burung yang punya daya adaptasi tinggi. Kemudian, Apabila memang tak bisa membangun taman kota lagi karena sempit, kantor-kantor swasta semestinya bisa diminta bantuan.
Caranya mudah, parkiran kantor swasta atau sekolah swasta bisa diubah jadi rimbun, yakni ditanami pohon-pohon tinggi. Mengapa parkiran, karena parkiran tak sebising kawasan pinggir jalan. Jaraknya antara koridor yang satu mesti diatur, artinya burung harus masih bisa melihat antara rimbunan pohon yang satu dengan yang lainnya.
Jadi mesti dipilih kantor swasta atau sekolah mana yang letaknya saling berdekatan untuk dijadikan koridor burung. Apabila koridor burung ini terhubung, daya jelajah burung ibukota jadi tinggi.
Perkawinan sedarah bisa dihilangkan karena burung bisa menemui kelompok lain di tempat lain. Jika ini dilakukan, seratus tahun ke depan Jakarta masih bisa memiliki burung liar.