Punya Titik Balik Membuat Badan Sehat

WARTA KOTA, PALMERAH - Ratih Ibrahim, psikolog, mengatakan, titik balik adalah kemampuan seseorang untuk bangkit kembali saat berada dalam titik terendah. Kemampuan untuk bangkit kembali ini menunjukan bahwa seorang orang memiliki kekuatan untuk bertahan disituasi sulit atau the power of resilience.

Menurut Ratih, titik balik tidak hanya soal kesedihan saja. Bisa saja pengalaman memberikan pelajaran menjadi lebih baik. Misalnya cerita seorang pria yang tidak bisa bahasa Inggris dan sering dicemooh seseorang. Cemoohan itu memicu ia bisa sekolah di luar negeri dan mendapat beasiswa. Dan berhasil.

Cerita lain tentang seorang ibu yang memminta cerai dari suaminya karena sering melakukan kekerasan pada dirinya di depan anak-anaknya. Lalu mandiri bersama anak-anaknya dan lebih bahagia.

"Titik balik adalah sebuah kondisi seseorang yang mengalami keterpurukan di titik nol, sudah mentok, sudah di dasar. Sudah merasa cukup dengan apa yang dialami selama ini, lalu bangkit. Saat itulah terjadi titik balik," kata Ratih.

Menurut Ratih, setiap manusia pasti punya masalah dan memiliki titik balik dalam hidupnya. Itu adalah insting manusia. Hanya saja tidak semua orang bisa merasakan titik balik. Perlu kerendahan hati, kepekaan untuk melihat bantuan Tuhan. Ini sifatnya spiritual.

"Hidup orang seperti fluktuasi. Ada grafik naik terus turun. Kalau saat turun tapi bukan titik balik, itu disebut musibah saja. Tapi saat kena musibah sampai batas nol dan nyaris tidak jadi manusia dan sudah cukup saya mau bangkit itu mendapatkan titik balik," kata pemilik konsultasi psikolog Personal Growth ini.

Felicia Gunawan, Head Corporate Communication & Public Relations Manulife Indonesia, kampanye titik balik dari Manulife dimulai pada pertengahan September 2013 dan sudah mengumpulkan sekitar 1.000 kisah titik balik. Seluruh kisah dapat diakses oleh masyarakat umum melalui FB MylifeManulife-Apps Titik Balik.

Kisah titik balik seseorang diceritakan kembali pada orang lain dapat menjadi sumber inspirasi berharga dan bisa menggerakan orang untuk bangkit. "Melalui kampanye ini, Manulife mengingatkan pentingnya perencanaan sejak dini karena masa depan mulai dari sekarang, bukan nanti," kata Felicia. (lis)