Setiap 3 Bulan Sekali Cek Gizi Anak
Pendeteksian masalah gizi pada anak dapat mencegah terjadinya malnutrisi yang harus menjadi perhatian bagi orangtua. Setidaknya 3 bulan sekali
WARTA KOTA, SENAYAN - Pendeteksian masalah gizi pada anak dapat mencegah terjadinya malnutrisi yang harus menjadi perhatian bagi orangtua. Deteksi dini meliputi menimbang berat badan anak, mengukur panjang badan anak, serta mengukur lingkar kepala anak yang dapat dilakukan di pusat-pusat kesehatan (Posyandu, Puskemas, Rumah Sakit)
"Frekuensi pengecekan gizi pada anak setidaknya dilakukan setiap bulan pada tahun pertama, setiap 3 bulan pada tahun kedua & ketiga, dan setiap 6 bulan pada tahun keempat & kelima. Jangan ragu untuk berkonsultasi kepada petugas kesehatan, jika terjadi penyimpangan pada grafik KMS seperti berat badan tidak bertambah, berat badan turun, atau berat badan berlebih," papar Dr. Damayanti, Ketua UKK Nutrisi & Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) saat menyampaikan seminar media Indonesia Cinta Sehat pada Kamis (21/11/2013) di XXI Lounge Plaza Senayan.
Usaha yang dapat mencegah terjadinya malnutrisi pada anak di antaranya pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif pada 6 bulan pertama, pemberian makanan pendamping ASI setelah 6 bulan pertama, dan perkenalkan anak dengan makanan keluarga.
Makanan keluarga yang dimaksud adalah makanan yang dikonsumsi oleh orang dewasa dan dimasak secara sehat, sehingga memiliki kandungan nutrisi seimbang.
"Pemberian ASI eksklusif terbukti mampu menurunkan 2/3 kematian pada bayi. Sayangnya, pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah. Hanya sekitar 15,3 persen dibandingkan dengan pemberian susu formula," ucap Damayanti.
Dr. Damayanti Rusli Syarif, Sp.A(K) menyimpulkan masalah gizi balita masih tinggi tapi masih bisa diatasi untuk menetukan kualitas manusia Indonesia di masa depan. "Saat ini, anak Indonesia merupakan 30 persen dari populasi masyarakat Indonesia. Namun, mereka adalah 100 persen populasi masyarakat Indonesia di masa depan," sambung Dr. Damayanti. (Rizky Sulaiman Salim)