Pemasangan Atap Stadion Internasional Bekasi Tersendat hujan

Penyelesaian pekerjaan pemasangan atap stadion bertaraf internasional Kota Bekasi terhambat seringnya turun hujan akhir-akhir ini

Penulis: |
Tribunnews.com

WARTA KOTA, BEKASI - Penyelesaian pekerjaan pemasangan atap stadion bertaraf internasional Kota Bekasi terhambat seringnya turun hujan akhir-akhir ini. Atap berbahan metal zincalum itu didatangkan dari Australia, keseluruhan bagian atap itu dirancang mampu menahan hembusan angin dengan kecepatan maksimal 100 knot.

“Kami tidak ingin mengambil resiko, kalau turun hujan sedikit saja, permukaan konstruksi atapnya licin karena sudah dicat. Kami selalu monitor kondisi cuaca sebelum dilakukan pemasangan atap. Keselamatan para pekerja lebih diutamakan,” ungkap Humas PT Prambanan Dwipaka, Erwin Syafari, Jumat (15/11).

PT Prambanan Dwipaka adalah pengembang yang menyelesaikan pembangunan tahap kedua stadion berkapasitas 30.000 tempat duduk itu. Menurut Erwin, hingga pertengahan Desember 2013 ini, pembangunan tahap kedua stadion yang menelan dana sekitar Rp211 miliar itu sudah selesai sekitar 90 persen.

Hingga tahap kedua ini, total anggaran pembangunan stadion yang dibangun di atas lahan seluas 9,4 hektar, dari total lahan seluas 17,8 hektar di kawasan GOR Bekasi itu mencapai sekitar Rp460 miliar.

“Targetnya akhir tahun ini, tahap kedua sudah bisa selesai. Selain pemasangan sebagian atap stadion, pengerjaan fisik bangunannya tinggal penyelesaian akhir saja (finishing) seperti pengecatan, pemasangan pavling block, dan perapian bagian-bagian lainnya,” imbuhnya.

Dia mengakui cuaca menjadi salah satu penghambat penyelesaian pemasangan atap stadion itu. Akibat cuaca yang tak menentu, kata Erwin, pemasangan atap stadion harus menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Dia mencontohkan, jika pada kondisi cuaca normal, pekerjaan bisa dilakukan 10 jam sehari. Namun jika cuaca tak menentu, jam kerja yang bisa dilakukan bisa hanya 6 jam atau 8 jam saja.

Erwin menjelaskan bahwa atap di tribun barat dan tribun timur yang tengah diselesaikan pengerjaannya itu menggunakan model space frame. Penutup atap menggunakan bahan metal zincalume yang sudah diuji di Australia.

“Sebelum PO (pre order—red) kan sudah diuji dulu, dan hasilnya material atap itu bisa menahan hembusan angin berkekuatan sampai 100 knot. Konstruksi atapnya menggunakan ball joint khusus sehingga saling mengikat satu sama lain,” terangnya.

Meski terkendala cuaca, Erwin meyakini pengerjaan tahap dua stadion bertaraf internasional itu akan selesai sesuai target yang telah ditentukan. Selain pengerjaan fisik bangunan tribun barat dan timur, pengerjaan lapangan sepak bola juga sudah selesai lengkap dengan drainasenya.

“Rumputnya juga sudah tumbuh, tinggal pemeliharaan saja sehingga pada saatnya diserahterimakan nanti, siap diuji oleh FIFA. Pengujian itu untuk melihat apakah lapangan bergelombang atau tidak, bagaimana kondisi fisik lapangannya, sirkulasi air, termasuk GWT yang telah disiapkan,” paparnya.

Ground Water Tank (GWT) atau bunker air itu dibangun di bawah tribun timur pojok bagian selatan. Penampung air berukurannya 10X15 meter memiliki kedalaman enam meter. Fasilitas GWT diperlukan untuk menampung air hujan sehingga lapangan tidak kebanjiran.

Sumber: Warta Kota
Tags
Bekasi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved