Kera Topeng Monyet, Kondisinya Stres dan Penyakitan

Kondisi mengenaskan sekaligus memprihatinkannya kondisi monyet hasil penertiban yang dilakukan oleh Sudin Sosial dan Satpol PP.

Penulis: | Editor: Dian Anditya Mutiara
wikipedia
Gubernur Jokowi melarang pertunjukan topeng monyet di Jakarta 

Laporan Reporter Warta Kota, Dwi Rizki

WARTA KOTA, RAGUNAN - Kondisi mengenaskan sekaligus memprihatinkannya kondisi monyet hasil penertiban yang dilakukan oleh Sudin Sosial dan Satpol PP DKI Jakarta terhadap Topeng Monyet keliling.

Kepala Seksi Pusat Kesehatan Hewan dan Ikan Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan DKI Jakarta, Aswindrastuti mengungkapkan sejak dicanangkannya DKI Jakarta bebas Topeng Monyet pada tahun 2014 dua hari lalu, (Senin, 21/10/2013) lalu pihaknya sudah menampung sebanyak 10 ekor monyet jenis ekor panjang dari seluruh wilayah di DKI Jakarta, yakni sebanyak tiga ekor dari wilayah Jakarta Timur, satu ekor dari wilayah Jakarta Barat, dua ekor dari wilayah Selatan dan empat ekor dari wilayah Jakarta Utara.

"Monyet itu datangnya dari dua hari kemarin, penertiban siang sampai terakhir jam 10 malam. Pas pertama datang, monyet-monyet kelihatan stres, jadi kita kandangin dulu. Kita beri air minum dan buah-buahan berair, baru kalau kelihatan sudah tenang kita periksa kesehatannya," jelasnya saat ditemui Warta Kota di Kantornya, Rabu (22/10).

Monyet-monyet yang berusia mulai dari delapan bulan hingga empat tahun itu tambahnya, kemudian didata dan diperiksa klinis dan laboratoris untuk mengetahui kondisi kesehatannya.

Dijelaskannya, pemeriksaan klinis yakni berupa pemeriksaan fisik secara langsung yang meliputi pemeriksaan temperatur, lidah, telinga, mata, gigi, berat, dan panjang.

Sedangkan pada pemeriksaan laboratoris berupa pemeriksaan darah, air liur, dan kotoran. "Tadi sudah ada pemeriksaan kesehatan, belum kelihatan sakitnya, baru ambil darah dan baru kita pasang chip di bagian bawah kulit leher bagian belakang. Selain itu, kita kasih juga obat cacing dan tes TBC, mungkin hasilnya baru keluar seminggu kedepan," jelasnya.

Walau begitu, tambahnya, berdasarkan pemeriksaan fisik ditemukan beberapa perlukaan luar maupun bekas luka, yakni pada bagian leher, pergelangan tangan dan bagian ekor. Selain itu, pada enam ekor monyet dewasa keseluruhannya diketahui menderita penyakit gigi dan gusi, akibat taringnya atau siungnya dicabut. Sehingga infeksi pada area bagian mulut hingga menyebabkan gangren atau busuk.

"Perawatan fisik sekitar dua bulan, tapi buat perawatan trauma kita memang nggak ada. Setelah pemeriksaan fisik dan lab dan dinyatakan sehat mereka akan kita karantina samapi beradaptasi, baru dibawa ke ragunan," jelasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved