Makan Lebih Banyak, Bisa Bikin Kurus?
Hasil penelitian menunjukkan, mengonsumsi dua porsi makan besar lebih dini dan melewatkan makan malam, bisa membuat berat turun lebih banyak, daripada menyantap enam porsi makan kecil sepanjang hari.
Palmerah, Wartakotalive.com
Makan dalam jumlah sedikit tetapi lebih sering dan beragam, sepanjang hari sudah sering didengung-dengungkan oleh banyak ahli. Selain menghindarkan diri dari rasa lapar, cara tersebut akan menjaga metabolisme tubuh terutama ketika sedang berupaya untuk menurunkan berat badan.
Hanya saja, studi terbaru menyatakan hal lain. Hasil penelitian menunjukkan, mengonsumsi dua porsi makan besar lebih dini dan melewatkan makan malam, bisa membuat berat turun lebih banyak, daripada menyantap enam porsi makan kecil sepanjang hari. Hasil penelitian dipresentasikan pada konferensi American Diabetes Association Scientific Sessions di Chicago, Amerika Serikat, baru-baru ini, seperti dikutip CNN Health.
Baik pada studi eksperimental dan pada manusia, secara kuat mendukung efek positif dari pola makan tersebut. Demikian seperti dikatakan oleh pimpinan studi Dr. Hana Kahleova.
Para peneliti dari Republik Cek mengikutsertakan 54 pasien dengan diabetes tipe 2, selama 24 minggu. Responden kemudian dibagi ke dalam dua kelompok secara acak. Kedua kelompok menjalani diet dengan mengurangi asupan energinya hingga 500 kalori per hari. Komposisi diet mengandung 50-55 persen karbohidrat, 20-25 persen protein, dan kurang dari 30 persen lemak.
Pada 12 minggu pertama, satu kelompok mengonsumsi tiga makanan utama, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam, serta tiga kali kudapan di antara waktu makan utama. Kelompok lain mengonsumsi sarapan yang cukup banyak antara pukul 6-10 dan makan siang yang cukup banyak antara pukul 12-16.
Kedua kelompok kemudian ditukar pada 12 minggu kedua. Oleh peneliti, para responden diminta untuk tidak mengubah kebiasaan mereka berolah raga selama penelitian berlangsung.
Meskipun kedua kelompok mengalami penurunan berat badan dan penurunan jumlah lemak pada hati, kelompok yang mengonsumsi dua porsi makan lebih besar berat badannya berkurang lebih banyak di setiap sesi 12 minggu. Mengonsumsi sedikit, dengan porsi makanan lebih besar nyatanya juga dapat menurunkan kadar gula darah puasa. Ini berarti produksi insulin tubuh bekerja lebih efisien.
Waktu dan frekuensi dari kelompok makanan nampaknya tidak memiliki efek terhadap fungsi dari sel beta yang memproduksi insulin atau terhadap tingkat jarak metabolik glukosa, seperti seberapa cepat tubuh mampu mengolah dan mengeluarkan gula.
Menurut ahli diet dan kebugaran dari CNN, Melina Jampolis, penelitian ini sangat menarik. Tetapi hal pertama yang ia pikirkan adalah hasil ini tidak benar-benar didiamkan. Terlebih ketika mengatakan kepada orang-orang untuk melewatkan makan malam setiap harinya.
Melina juga khawatir bahwa kedua kelompok pada akhirnya tidak mengonsumsi total kalori yang sama. "Mengonsumsi makanan enam kali sehari, menjadi sangat sulit untuk mengontrol kalorinya," ujar Melina. Para peneliti membenarkan bahwa ketika mereka berupaya untuk memastikan kedua kelompok mengonsumsi jumlah yang sama, kelompok yang makan dua porsi lebih banyak mungkin saja mengonsumsi jumlah yang sedikit.
Karena studinya tergolong kecil, Melina setuju bahwa ada penelitian untuk mendukung konsumsi makan lebih ringan, di kemudian hari. Kebanyakan dari kita mengonsumsi banyak kalori di malam hari ketika aktivitas berkurang. Saat tidak aktif, sensitivitas insulin turun.
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa jalan kaki selama 15 menit setelah makan malam dapat membantu menurunkan risiko diabetes. Penegasan lain yang juga diingatkan para ahli adalah untuk sama sekali tidak melewatkan makan malam. Dengan fokus pada konsumsi sarapan dan makan siang yang menyehatkan serta selalu menjaga makan malam rendah kalori.