Perampokan di SMPN 177 Bintaro, Satpam Dibanting
SMP Negeri 177 Jakarta, yang beralamat di Jalan Raya Bintaro Permai, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, disasar kawanan perampok, Rabu (10/4/2013) dini hari.
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Gopis Simatupang
Pesanggrahan, Wartakotalive.com
Seorang satpam sekolah sempat dibanting lalu disekap. Perampok berhasil menggondol sejumlah barang berharga dan uang jutaan rupiah.
"Pelaku membawa kabur uang Rp 4,9 juta, sebuah handycam merek Brica, dan kamera merek Sony dari empat ruangan berbeda di sekolah itu," ujar Komisaris Aswin, Juru Bicara Polrestro Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2013).
Aswin mengatakan, pencurian disertai kekerasan itu terjadi pukul 03.15 WIB. Satpam sekolah, yakni Muhammad Yunus (37), warga Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, menjadi korban kekerasan penjahat.
Berdasarkan pengakuan Yunus kepada polisi, sebelum perampokan terjadi, dirinya sedang tidur-tiduran di pos penjagaan sambil menonton pertandingan sepakbola di televisi.
"Tiba-tiba korban ditodong menggunakan senjata tajam oleh pelaku. Kemudian, korban dibanting hingga tersungkur. Setelah itu, mata dan mulut korban ditutup menggunakan lakban. Tangan dan kakinya juga diikat pakai tali tambang plastik," terang Aswin.
Setelah menguasai keadaan, lanjut Aswin, Yunus mendengar para pelaku yang diperkirakan berjumlah lima orang mulai masuk ke beberapa ruangan di gedung sekolah berbentuk letter "U" tersebut.
Setelah itu, Yunus mengaku tak mendengar apa-apa lagi. Kira-kira pukul 05.00, seorang penjaga sekolah yang juga tinggal di sekolah tersebut menemukan Yunus dalam keadaan tak berdaya. Ia pun menolong Yunus dengan melepaskan ikatan tali dan lakban di mulut dan mata Yunus.
Yunus kemudian bercerita tentang perampokan tersebut. Setelah memeriksa gedung sekolah, Yunus mendapati empat ruangan di sekolah tampak acak-acakan diduga akibat ulah perampok. Empat ruangan itu antara lain Ruang Kepala Sekolah, Ruang Tata Usaha, Ruang Tata Busana, dan Ruang OSIS.
Dari keempat ruangan itu, uang Rp 4,9 juta serta satu handycam dan sebuah kamera digital lenyap. Selanjutnya, Yunus mendatangi Polsektro Pesanggrahan untuk melaporkan kejadian itu. Anjing pelacak
Sementara itu, pasca mendapat laporan dari Yunus, Unit Reserse Kriminal Polsektro Pesanggrahan langsung meluncur ke lokasi kejadian. Karena minimnya alat bukti, pihak kepolisian sampai melibatkan anjing pelacak.
"Kita berkoordinasi dengan Unit K-9 Sabhara Polda Metro Jaya yang bermarkas di Petamburan, Jakarta Pusat, untuk menerjunkan anjing pelacak. Hasilnya, kita berhasil mengidentifikasi beberapa petunjuk," kata Kanit Reskrim Polsektro Pesanggrahan, Ajun Komisaris Samuel Metri, Rabu (10/4/2013).
Petunjuk-petunjuk yang dimaksud Samuel di antaranya, para pelaku diketahui masuk dan keluar dengan memanjat tembok.
Di sejumlah tempat, K-9 juga menemukan beberapa sidik jari dan tapak kaki yang diduga milik pelaku. "Temuan-temuan tersebut akan digunakan untuk melacak pelaku," bilang Samuel.
Meski polisi sempat melakukan olah tempat kejadian perkara di sekolah tersebut, imbuh Samuel, kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan seperti biasa. Yunus sendiri masih berada di Markas Polsektro Pesanggrahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.