Impor Produk Hortikultura Ancam Petani Lokal
Besarnya serbuan produk hortikultura impor seperti bawang, tomat dan buah-buahan dikhawatirkan akan semakin menyempitkan gerak para petani lokal untuk mengembangkan hasil pertanian.
Laporan Wartakotalive.com, Feryanto Hadi
Kebayoranbaru, Wartakotalive.com
Besarnya serbuan produk hortikultura impor seperti bawang, tomat dan buah-buahan dikhawatirkan akan semakin menyempitkan gerak para petani lokal untuk mengembangkan hasil pertanian.
"Yang semangat importir pangan daripada produksi lokal. Ini sebenarnya sangat memprihatinkan. Sulitnya, baru saja harga naik, masuklah produk impor. Jadi petani tidak sempat merasakan hasil tanamnya dijual mahal," kata Rifda Ammarina, Direktur PT Cahaya Kharisma (Performax), Event Organizer yang konsen menggelar pameran Hortikultura tanah air.
Rifda meminta komitmen kapada pemegang kebijakan yakni Kementerian Pertanian (Kementan) selaku wakil dari pemerintahan. "Seharusnya Kementan bisa membatasi masuknya produk Hortikultura. Kasihan para petani kita," kata alumnus Institut Pertanian Bogor.
Kepada masyarakat, Rifda juga mengimbau agar tidak mengesampingkan Hortikultura dari dalam negeri. "Masyarakat juga harusnya bisa menggunakan hati, perasaannya. Jangan hanya karena gaya hidup lantas mereka lebih memilih produk dari luar," ungkapnya.