Tangerang Terapkan Sistem ATM Beras Agar Tidak Ada Masyarakat yang Kelaparan

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Andika Panduwinata

CIPONDOH, WARTAKOTALIVE.COM - Pihak Pemerintahan Kota Tangerang melakukan terobosan dengan menerapkan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Beras bagi para kaum Dhuafa.

Peresmian program ini merupakan hasil kerja sama dengan Baznas untuk kesejahteraan masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

Ia menjelaskan saat melakukan lanching ATM Beras di Masjid Nurul Iman, Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

"Dengan program ini, seluruh masjid dan mushola diharapkan bisa membantu masyarakat di sekitar," ujar Arief, Minggu (28/7/2019).

Untuk itu, Wali Kota menginstruksikan kepada seluruh Camat dan Lurah agar meresmikan ATM Beras di wilayahnya per dua pekan.

"Kan ada 104 Kelurahan dan 13 Kecamatan, mudah-mudahan 6 bulan kedepan seluruh masjid dan mushola se-Kota Tangerang sudah ada ATM Beras," ucapnya.

Ia menambahkan, melalui ATM Beras diharapkan penyaluran bantuan pada warga yang membutuhkan semakin efektif dan cepat.

"Seharusnya lebih efektif daripada jauh-jauh ke Dinsos, sekarang cukup ke masjid terdekat," kata Wali Kota.

Arief berharap warga yang menerima bantuan dari Baznas, akan menjadi masyarakat yang lebih baik lagi dan meningkat kesejahteraannya.

"Lewat bimbingan dan binaan dari alim ulama serta DKM semoga warga yang menerima yang tadinya tangan dibawah, mudah-mudahan mereka juga bisa bersedekah," ungkapnya.

Ketua Baznas Kota Tangerang Aslie Elhusyairy menambahkan, bahwa penggunaan ATM Beras yang diperuntukkan bagi fakir miskin dan dhuafa sangat membantu dalam percepatan penyaluran bantuan.

"Sudah ada di wilayah, tentunya bisa lebih cepat. Jumlah beras yang diberikan sebanyak 5 liter per Minggu.

"Untuk daftarnya sudah didata, warga sekitar tinggal ngambil di masjid," tutur Aslie.

Menurutnya pihak Baznas Kota Tangerang, rencananya akan terus perbanyak ATM Beras hingga ke wilayah-wilayah guna penyaluran bantuan yang tepat sasaran.

"Ini memang justru akan diperbanyak dari tingkat kota hingga ke Kelurahan. Jadi jangan sampai masjid dan mushola dibangun megah tapi disekitarnya ada orang-orang kelaparan," paparnya. (dik)