Moeldoko Bilang Jokowi-Maruf Amin Bakal Didukung Koalisi Plus-plus

Moeldoko menilai, bisa saja ke depan partai politik pendukung Jokowi-Maruf Amin akan bertambah, dari saat ini sembilan partai politik.

TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO
Moeldoko di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018). 

WAKIL Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Moeldoko menilai, bisa saja ke depan partai politik pendukung Jokowi-Maruf Amin akan bertambah, dari saat ini sembilan partai politik.

Ia menjelaskan, sampai saat ini partai koalisi pendukung Jokowi-Maruf Amin terbangun cukup baik.

Sehingga, ke depan bisa saja mengalami penambahan dukungan partai politik yang sebelumnya berada di luar.

Rocky Gerung Sebut Jokowi Aktor Intelektual Banyaknya Jenderal Polisi Daftar Jadi Calon Pimpinan KPK

"Bahkan koalisi itu bisa plus-plus, kan gitu. Jadi bukan hotel aja yang plus-plus," tutur Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

"Ya bisa aja koalisi yang kemarin terbangun, lalu ada tambahan lagi, itu namanya plus-plus," sambungnya.

Mantan Panglima TNI itu mengatakan, politik itu dinamis dan semuanya mungkin saja terjadi.

Diusulkan Ferdinand Hutahaean, Keponakan Prabowo Siap Jika Diminta Jadi Cawagub DKI

Namun, dirinya belum dapat memastikan ada berapa tambahan partai politik yang akan masuk.

"Plusnya berapa nanti kita lihat. Ada kalkulasi politik sendiri tapi bisa dihitung lah," papar Moeldoko.

Mantan Panglima TNI itu pun menyampaikan, partai koalisi tidak ada yang permanen, dan hal ini berdasarkan kajian di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).

Jusuf Kalla: Kalau Kepala Daerah ke Luar Negeri Cuma Jalan-jalan, Jangan Kasih Izin!

"Politik ya begitu, maksudnya tidak ada sesuatu yang permanen."

"Semuanya sangat dinamis dan selalu mencari keseimbangan baru, rumus politik sudah seperti itu," jelasnya.

Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, Erick Thohir, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, berencana mengumpulkan seluruh anggota partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pada Jumat (26/7/2019) besok.

Rocky Gerung: Presiden Boleh Mengintervensi KPK

Agenda pertemuan ini untuk silaturahmi sekaligus pembubaran resmi TKN KIK.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Wakil Sekretaris TKN Verry Surya Hendrawan kepada Tribunnews, Kamis (25/7/2019).

 Mantan Pimpinan KPK Ini Bilang Sejak Dulu Korupsi Selalu Dimainkan Aktor Politik di Birokrasi Negara

"Agenda utama nanti adalah silaturahmi dan pembubaran resmi TKN KIK," kata Verry Surya Hendrawan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved