Cara Start Up MTarget Melayani 3.000 Klien
Dalam 3 tahun setelah didirikan, start up MTarget berhasil layani 3.000 klien dan menjaga konsistensi memberikan solusi terbaik bagi perusahaan lain.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Dalam tiga tahun setelah didirikan, start up MTarget berhasil melayani 3.000 klien.
Yopie Suryadi, Chief Executive Officer (CEO) dan founder MTarget, mengatakan, perusahaannya akan terus menjaga konsistensi memberikan solusi terbaik bagi perusahaan-perusahaan lain dalam mengembangkan bisnisnya.
“Klien MTarget selama tiga tahun terakhir ada 3.000 perusahaan, terdiri dari free user dan pay user platform kami,” kata Yopie, Selasa (23/7/2019).
• Setelah Meluncurkan Kapal Pinisi di Labuan Bajo, Ini Rencana Pelni Selanjutnya
Yopie mengatakan, perusahannya memiliki misi untuk membantu perusahaan dan UMKM mencapai growth yang pesat.
“UMKM itu dapat melakukan pendekatan secara personal kepada para pelanggannya dengan cara yang sangat efektif,” kata Yopie.
Tidak hanya itu, Yopie juga mengungkapkan komitmen perusahaan untuk membantu perusahaan lain tumbuh lebih besar.
• Berapa Harga Paket Wisata ke Labuan Bajo Naik Kapal Pinisi Milik Pelni?
Baik itu yang berstatus start up atau perusahaan yang sudah settle.
Beberapa perusahaan start up, menurut Yopie, tumbuh semakin besar dengan solusi yang diberikan MTarget antara lain Union Space, Sleekr, Qlue, Bareksa, Kredit Pintar, Cashtree, Finansialku, Moka, dan VOffice.
Sementara perusahaan besar yang menggunakan layanan teknologi informasi MTarget adalah BFI Finance, Kapal Api, Astra Life, JS Luwansa, PPM Manajemen, Swatch, Tumi, Baznas, Bussan Auto Finance, Zara, Ibis Bandung Trans Studio, ITC Group, Kota Kasablanka, Hush Puppies, Hotel Santika Bintaro, Auto2000 Pasar Kemis, sampai Royal Enfield dan juga beberapa perusahaan yang berbasis di Malaysia.
• Pelni Merilis Kapal Pinisi untuk Wisatawan di Labuan Bajo
“Visi kami juga tetap sama, to help other grow bigger. Kami membantu perusahaan lain menjadi lebih besar lagi. Goal-nya itu cari glory buat orang lain,” katanya.
Yopie mengatakan, awalnya MTarget hanya mengandalkan satu fitur utama yaitu Email Marketing yang dapat digunakan klien untuk menyebarkan email secara massal guna menjaring calon pelanggan.
Seiring waktu, fitur MTarget dikembangkan dengan layanan Email Automation, Interactive Form, Landing Page, dan Social Media Management.
“Pada Februari 2018, MTarget merilis fitur Email Transaksional yang memiliki fungsi berbeda dari pemasaran email. Karena itu kami mengubah citra dari email marketing company menjadi customer engagement platform,” katanya.
• Pengusaha Menunda Makan Siang Senilai Miliaran Rupiah dengan Warren Buffett
Dengan spesialisasi tersebut, MTarget menurutnya bisa membantu kliennya untuk mengirimkan konten pemasaran yang lebih personal lagi ke calon pelanggannya.
“Kami harus bisa mengirim right message ke right person at the right times. Sudah tidak zaman lagi broadcast email secara random. Kami melakukan in-depth analytic yang bisa melakukan profiling customer,” kata Yopie.
