Kabinet Kerja

Jokowi Diperkirakan Pertahankan Menteri dari Partai yang Profesional dan Kompeten

"Infonya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan akan ganti," katanya kepada wartawan.

Editor: Ahmad Sabran
Biro Pers Setpres/Rusman
Presiden Joko Widodo memimpin sidang kabinet paripurna untuk membahas sejumlah hal yang berkaitan dengan ekonomi di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (8/7/2019). 

Menjelang pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin untuk periode 2019-2024 mendatang, sejumlah nama-nama calon menteri sudah beredar.

Jokowi pin mengakui sejumlah menteri akan tetap dipertahankan di Kabinet Kerja periode kedua nanti.

Sejumlah kalangan memprediksikan, Jokowi akan mempertahankan sejumlah menteri yang dinilainya berprestasi atau berkinerja baik selama menjabat.

Faktor loyalitas dan kinerja di periode pertama, akan menjadi pertimbangan.

Hal lain yang dinilai juga adalah 'jalan tengah' dengan memilih politisi parpol yang juga professional. Selain itu juga memiliki jaringan di partai yang kuat, agar kebijakan-kebijakan strategis bisa didukung oleh Dewan.

"Artinya dia orang partai, tetapi punya kompetensi yang baik di bidangnya, jadi politisi professional. Ini akan menjadi jalan tengah, apalagi ada isu partai pengusung 02 (Prabowo-Sandi) akan bergabung juga," kata peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, Selasa (16/7/2019) .

VIDEO: Kabomania Menyapa the Jakmania di Tribun Saat Jeda Laga Tira Persikabo vs Persija

Menurut Arya, selain soal kinerja internal, Jokowi akan melihat kemampuan menteri tersebut bekerjasama dengan kementerian lain di kabinet. Termasuk juga kecocokan atau 'Chemistry' antara Jokowi dengan menteri tersebut. Diyakini, menteri-menteri yang bisa memenuhi target yang diberikan Jokowi kemungkinan juga akan dipertahankan.

Dihubungi terpisah, Ekonom Centre of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah, di kesempatan berbeda memperkirakan, kemungkinan akan ada dua menteri di bidang ekonomi yang saat ini menjabat diganti oleh tokoh baru.

Pergantian untuk menyesuaikan target Presiden di periode kedua.

"Infonya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan akan ganti," katanya kepada wartawan.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Amir Uskara, mengakui ada beberapa menteri lama yang masih cocok untuk kepentingan 5 tahun ke depan. Namun, soal pemilihan, itu adalah prerogatif presiden.

"Ada beberapa menteri kita lihat sukses. Menteri yang ada sekarang tidak perlu dibongkar pasang lagi. Kalau saya lihat masih cocok dan kompeten. Menurut saya dipertahankan karena terbukti bagus kinerjanya," imbuhnya.

VIDEO: Pemerintah Kota Bekasi Didemo Terkait PPDB yang Dinilai Banyak Masalah

Wakil Ketua TKN Jokowi-Amin, Abdul Kadir Karding mengaku tidak memahami siapa saja menteri-menteri lama dipertahankan, atau yang diganti. Dia khawatir jika harus menyebutkan nama malah menjadi bahan menaikkan pamor, atau menjatuhkan seseorang.

"Ada beberapa orang yang betul-betul bekerja keras dan betul-betul penuh kesungguhan dan loyalitas bekerja keras untuk memenangkan Pak Jokowi," tambahnya.

Sekjen DPP Partai NasDem, Johnny G Plate, sebelumnya mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya penilaian yang dilakukan secara periodik terhadap kinerja Kabinet Kerja I.

VIDEO: Minimarket Gerai Kompak Diresmikan di Walikota Jakarta Selatan

Penilaian itu akan menjadi rujukan untuk menentukan apakah para menteri di periode sebelumnya akan masuk dalam jajaran Kabinet Kerja II.

Ia menilai peluang para menteri di kabinet jilid pertama untuk duduk kembali tetap terbuka.

Presiden bahkan telah menyampaikan akan mengecek satu persatu terkait kinerja di lapangan, apakah sejalan dengan yang pernah di sampaikan dalam sidang kabinet atau tidak.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved