Berita Daerah
Hanya Dengan Menukarkan Sampah, Masyarakat Jawa Barat Bisa Naik Haji
Hanya dengan mengumpulkan sampah kini masyarakat Jawa Barat bisa menabung untuk ibadah Haji.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil luncurkan inovasi untuk menyelesaikan masalah sampah di Jawa Barat.
Warga Jabar kini bisa tukar sampah untuk bisa mendaftar sebagai calon haji.
Lewat akun Instagramnya pria yang diakrab disapa Kang Emil itu mengungkapkan program tersebut dinamakan Waste to Gold to Haji.
• Gedung Creative Center Program Ridwan Kamil Masuki Tahap Lelang Setelah Lama Tak Terdengar
Kang Emil juga menjelaskan prihal program yang baru diluncurkan Minggu (14/7/2019).
“Warga Jawa Barat Mari Tukar Sampah Menjadi Emas dan jika tabungannya sudah 3.5 gram bisa ada pilihan didaftarkan untuk berhaji,” tulis Kang Emil Senin (15/7/2019).
• Usai Pilpres 2019, Ridwan Kamil Unggah Foto dengan Ganjar Pranowo, Sebut Punya Misi
Program itu kata Kang Emil diselenggarakan oleh Pemprov Jawa Barat bekerja sama dengan PT Pegadaian (Persero).
“Peresmian fasilitas pertama program keren ini dilaksanakan di Pangandaran kemarin,” kaat Kang Emil.
Program ini kata Kang Emil dimaksudkan untuk membersihkan lingkungan Jawa Barat sambil memberi kesempatan warga berhaji.
“HAYU warga Jawa Barat jadikan lingkungan bersih sambil menabung dan beribadah.
#JABARJUARA *salah satu bank sampah di bandung raya : @banksampahbersinar.id,” jelas Kang Emil.
Perkuat Pengolahan Sampah
Dikutip dari Kompas.com Enam daerah di Jawa Barat yang dilalui Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yaitu Kabupaten Bandung, Karawang, Subang serta Kota Bandung, Cimahi dan Bekasi mendapatkan fasilitas pengolahan sampah berupa Bank Sampah Induk (BSI) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI.
Sementara itu, khusus untuk Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kota Cimahi, Kementerian LHK juga memberikan fasilitas Pusat Daur Ulang (PDU) sampah.
• Nozomi Pamerkan Motor Pengangkutan Sampah di Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019
Sebagai Komandan Satgas (Dansatgas) Citarum Harum, ia berkomitmen memperbanyak fasilitas PDU dan BSI di berbagai tempat.
Dengan begitu, ke depan masyarakat sendiri yang akan mengelola fasilitas tersebut.
Saat ini PDU dan BSI sementara akan dikelola oleh pemerintah daerah bersama komunitas lingkungan.
"Untuk pengelolaan alat ini kami kan punya banyak komunitas, kami berdayakan mereka untuk mengedukasi karena sekarang dengan mengolah dan memilah sampah akan bernilai ekonomi seperti bank sampah," lanjutnya.
Sebagai informasi, satu fasilitas PDU mampu mengelola sampah 10 ton perhari dan pengomposan dengan kapasitas 30 ton perhari.