Renovasi Jembatan Mampang Rumit, Pengendara Dipaksa Sabar Bermacet Ria
Tepat satu pekan sejak amblesnya jembatan Mampang, Kota Depok, lubang berukuran 2x3 meter masih tampak menganga, Kamis (4/7/2019).
Kendaraan harus lewat secara bergantian, sehingga kemacetan panjang sampai berkilo-kilo meter tak terelakkan, baik dari arah Margonda-Sawangan dan sebaliknya, maupun rute Cipayung-Limo.
Di sisi lain, polisi lalu lintas dibantu petugas Dinas Perhubungan Kota Depok sibuk mengatur buka-tutup lalu lintas agar kendaraan lewat secara bergantian di lokasi jalan ambles.
WARTA KOTA, DEPOK--- Tepat satu pekan sejak amblesnya jembatan Mampang, yang terletak di perempatan Mampang, Jalan Raya Sawangan, Pancoran Mas, Kota Depok, lubang berukuran 2x3 meter masih tampak menganga, Kamis (4/7/2019).
Untuk diketahui, jembatan Mampang ambles Kamis (27/6/2019) malam, tak lama setelah badan jalan itu dilewati truk tangki BBM berkapasitas 15.000 liter.
Karena jalan yang ambles hampir separuh badan, maka jalan yang sebelumnya muat dua mobil dari arah berlawanan, saat ini hanya difungsikan satu jalur.
Kendaraan harus lewat secara bergantian, sehingga kemacetan panjang sampai berkilo-kilo meter tak terelakkan, baik dari arah Margonda-Sawangan dan sebaliknya, maupun rute Cipayung-Limo.
• S-Mobile Kecamatan Makasar Diharapkan Jadi Proyek Percontohan Di Jakarta
Pantauan Warta Kota di jembatan Mampang, Kamis sore, sejumlah pekerja tampak melakukan pengeboran tanah.
Di sisi lain, polisi lalu lintas dibantu petugas Dinas Perhubungan Kota Depok sibuk mengatur buka-tutup lalu lintas agar kendaraan lewat secara bergantian di lokasi jalan ambles.
Karyo Probo, Penilik Jalan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), selaku pihak yang berwenang menangani renovasi jalan nasional itu, mengatakan, perbaikan jembatan Mampang memang butuh waktu karena prosesnya tergolong rumit.
Sejak Rabu (3/7/2019) malam, jelas Karyo, pihaknya sudah memulai tahap pengeboran yang bertujuan mengetahui kedalaman tanah dasar atau tanah keras.
"Tanah itu ada lapisan-lapisannya. Ada lumpur, setengah lumpur, sampai ketemu tanah kerasnya di kedalaman berapa meter. Tujuannya untuk menentukan kedalaman tiang penyangga yang nantinya akan ditanam," kata Karyo kepada Warta Kota di jembatan Mampang, Kamis sore.
• Dampak Perang Dagang, Ada 4 Negara Dapat Keuntungan dari Perang Dagang
Karyo mengatakan, proses pengeboran untuk mengetahui kedalaman tanah keras berkisar 2-3 hari.
Setelah kedalaman tanah keras diketahui, hasilnya akan disampaikan kepada Tim Perencana Kementerian PUPR.
Tim itu selanjutnya akan mengkaji jenis kontruksi yang diperlukan sebagai pondasi atau penyangga jembatan, entah itu bore pile, mini pile, box culvert, dan lain-lain.
"Dilihat dari konstruksi yang lama kan hanya pasangan batu, makanya kami dari penilik pusat mau melihat konstruksi bawahnya existing itu seperti apa. Ternyata pada saat kami gali kemarin ternyata kosong, tidak ada mini pile atau apa," kata Karyo.